Abses Otak Dengan Pulmonal Stenosis Berat Pada Pasien Tetralogi Fallot Yang Tidak Menjalani Koreksi.


RINI, IMA SULISTIYO (2020) Abses Otak Dengan Pulmonal Stenosis Berat Pada Pasien Tetralogi Fallot Yang Tidak Menjalani Koreksi. Thesis thesis, Universitas Hasanuddin.

[thumbnail of sampul]
Preview
Image (sampul)
C116214203 sa,p[ul.png

Download (1MB) | Preview
[thumbnail of full teks] Text (full teks)
C116214203 full teks.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (923kB)
[thumbnail of bab 1-2] Text (bab 1-2)
C116214203 1 - 2.pdf

Download (833kB)
[thumbnail of dapus] Text (dapus)
C116214203 dapus.pdf

Download (334kB)

Abstract (Abstrak)

Pendahuluan. Tetralogi Fallot (TF) merupakan penyebab tersering penyakit jantung bawaan sianotik. Pada pasien TF yang tidak menjalani koreksi, derajat stenosis pulmonal dianggap faktor yang berperan terhadap risiko timbulnya komplikasi. Salah satu komplikasi yang mempunyai angka mortalitas yang tinggi pada pasien Tetralogi Fallot yang tidak menjalani koreksi adalah abses otak. Namun hingga saat ini belum ada penelitian yang melihat hubungan antara derajat stenosis pulmonal dengan kejadian abses otak sehingga dapat dibuat skala prioritas pada pasien Tetralogi Fallot untuk menjalani koreksi lebih dini. Metode dan Hasil. Penelitian ini menggunakan metode studi potong lintang yang dilakukan pada bulan Maret-September 2019. Dilakukan pengambilan data derajat stenosis pulmonal dengan ekokardiografi transtorakal dan anamnesis riwayat abses otak terhadap 33 subyek penelitian di RSUP dr. Wahidin Sudirohusodo. Subyek dengan abses otak di dapatkan berjumlah 9 orang. Dari 33 subyek didapatkan stenosis pulmonal berat 16 orang (48.5%) sedangkan stenosis pulmonal tidak berat 17 orang (51.5%). Dari hasi analisa didapatkan bahwa subyek yang memiliki severitas stenosis pulmonal yang tidak berat (gradien stenonis pulmonal ≤70 mmHg) lebih sedikit yang mengalami abses otak dibandingkan yang tidak abses (1 vs.16, p=0.007). Sedangkan subyek yang memiliki derajat stenosis pulmonal berat (gradien stenonis pulmonal >70 mmHg) memiliki sensitifitas 88,9% dan spesifisitas 66,7% terhadap kejadian abses otak Kesimpulan. Terdapat hubungan antara derajat stenosis pulmonal dengan kejadian abses otak, dimana subyek dengan derajat stenosis pulmonal berat mempunyai kemungkinan dan risiko lebih tinggi untuk kejadian abses otak. Kata Kunci. Tetralogi Fallot, stenosis pulmonal, abses otak, sensitivitas, spesifitas, operasi koreksi

Item Type: Thesis (Thesis)
Subjects: R Medicine > RC Internal medicine
Depositing User: - Nurhasnah
Date Deposited: 19 May 2021 02:00
Last Modified: 19 May 2021 02:00
URI: http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/4510

Actions (login required)

View Item
View Item