RUSLI, MUH. (2024) Uji Kinerja Alat Pengering Jagung Tipe Bed Dryer = Performance Test of Bed Dryer Type Corn Dryer. Skripsi thesis, Universitas Hasanuddin.
![[thumbnail of Cover]](/45087/1.hassmallThumbnailVersion/G041171513_skripsi_11-09-2024%20cover1.png)

G041171513_skripsi_11-09-2024 cover1.png
Download (262kB) | Preview
![[thumbnail of Bab 1-2]](/style/images/fileicons/text.png)
G041171513_skripsi_11-09-2024 1-2(FILEminimizer).pdf
Download (523kB)
![[thumbnail of Dapus]](/style/images/fileicons/text.png)
G041171513_skripsi_11-09-2024 dp(FILEminimizer).pdf
Download (342kB)
![[thumbnail of Full Text]](/style/images/fileicons/text.png)
G041171513_skripsi_11-09-2024(FILEminimizer).pdf
Restricted to Repository staff only until 10 March 2027.
Download (1MB)
Abstract (Abstrak)
MUH RUSLI. Uji Kinerja Alat Pengering Jagung Tipe Bed Dryer (dibimbing oleh Haerani Dan Abdul Azis). Latar Belakang: Pengeringan jagung adalah proses penting dalam menjaga kualitas dan keamanan jagung. Penggunaan alat pengering tipe bed dryer dapat menjadi solusi untuk mengoptimalkan proses pengeringan. Tujuan. Penelitian ini bertujuan untuk menguji kinerja alat pengering tipe bed dryer dalam mengeringkan jagung pada ketebalan 10 cm dan 20 cm, serta menentukan efisiensi dan kualitas pengeringan yang optimal. Metode. Penelitian ini menggunakan sampel jagung kuning yang dikeringkan dengan bed dryer pada ketebalan 10 cm dan 20 cm. Proses pengeringan dilakukan hingga jagung mencapai kadar air 13-14%. Parameter yang diukur meliputi kadar air, suhu, kelembaban relatif, dan laju pengeringan. Pengukuran dilakukan setiap 15 menit. Hasil. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada ketebalan 10 cm, kadar air jagung turun dari 21-17% menjadi 13-14% dalam 135 menit pertama. Penurunan kadar air terjadi cepat pada fase awal, kemudian melambat saat mendekati 13-14%. Pada ketebalan 20 cm, penurunan kadar air juga terjadi tetapi dengan variasi yang lebih besar. Distribusi panas yang tidak merata pada ketebalan 20 cm mengurangi efisiensi pengeringan meskipun kadar air akhir tetap mencapai 13-14% dalam waktu yang sama. Laju pengeringan pada ketebalan 10 cm lebih cepat pada 30 menit pertama dan stabil setelah 120 menit, sementara pada ketebalan 20 cm menunjukkan pola serupa tetapi dengan variasi lebih besar. Suhu pengeringan pada ketebalan 10 cm lebih konsisten dan rata, sedangkan pada ketebalan 20 cm terdapat fluktuasi yang lebih besar. Kelembaban relatif juga lebih stabil pada ketebalan 10 cm dibandingkan dengan ketebalan 20 cm yang menunjukkan variasi lebih tinggi selama proses pengeringan. Kesimpulan. Ketebalan jagung 10 cm lebih efisien dalam proses pengeringan dibandingkan dengan ketebalan 20 cm. Penggunaan bed dryer dengan ketebalan 10 cm direkomendasikan untuk mencapai kualitas pengeringan yang optimal dan efisien. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengevaluasi parameter lain yang dapat mempengaruhi proses pengeringan.
Kata kunci: Bed Dryer, Kadar Air, Laju Pengeringan, Suhu, Kelembaban Relatif.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Bed Dryer, Moisture Content, Drying Rate, Temperature, Relative Humidity. |
Subjects: | S Agriculture > S Agriculture (General) |
Divisions (Program Studi): | Fakultas Pertanian > Teknik Pertanian |
Depositing User: | Rasman |
Date Deposited: | 28 May 2025 01:33 |
Last Modified: | 28 May 2025 01:33 |
URI: | http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/45087 |