Pengaruh level protein pakan buatan berbasis rumput laut terhadap terhadap pertumbuhan mutlak dan kelulusan hidup abalone tropis (Haliotis squamata)

Abalone merupakan salah satu hewan air yang mempunyai nilai eksotik dan memiliki nilai ekonomis. Namun permasalahan utama budidaya abalone di Indonesia adalah ketersediaan pakan buatan untuk induk abalon. Ketersediaan pakan dapat diatasi dengan pengadaan pakan buatan. Tujuan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui level ptotein yang tepat sebagai pakan buatan yang mampu meningkatkan pertumbuhan mutlak dan kelulusan hidup abalone tropis (Haliotis squamata). Metode. Induk abalone tropis (Haliotis squamata ditempatkan dalam keranjang berukuran 40×30×10cm³.yang disimpan dalam bak fiber berukuran 170 x 56 x 55 cm (PxLxT). Bak dilengkapi dengan sistem aerasi untuk supply oksigen. Penelitian ini dilakukan di Balai Besar Riset Budidaya Laut dan Penyuluhan Perikanan, Gondol, Bali. Penelitian dirancang dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 5 perlakuan dengan masing-masing 3 kali ulangan yaitu 4 level persentase kandungan protein 30% (A), 35%, (B) 40% (C) 45% (D) dan kontrol (rumput laut segar). Parameter yang diukur adalah sintasan, pertumbuhan, dan kualitas air. Hasil. Hasil analisis ragam (ANOVA) menunjukkan bahwa pemberian pakan dengan level protein yang berbeda tidak berpengaruh nyata (P>0.05) terhadap pertambahan bobot abalon. Namun, pemberian pakan dengan level protein yang berbeda berpengaruh nyata (P<0.05) terhadap sintasan abalon. Berdasarkan hasil penelitian, disimpulkan bahwa meskipun variasi level protein dalam pakan tidak mempengaruhi pertumbuhan bobot, namun memiliki dampak signifikan terhadap sintasan induk abalone tropis. Kesimpulan. Level protein optimal untuk sintasan terbaik adalah 40%, sedangkan level protein 35% menunjukkan hasil sintasan yang lebih rendah secara signifikan.