Pertumbuhan dan Produksi Benih Padi Sawah (Oryza sativa L.) dengan Sistem Pengelolaan Air dan Sistem Tanam Pada Musim Tanam Rendengan di Kab. Maros

Latar belakang. Permasalahan yang dua tahun belakangan ini yaitu menurunnya produksi dan luas lahan pertanian dari penggunaan benih yang tidak berkualitas dan teknik budidayanya. Solusi untuk menangani masalah tersebut maka digunakan sistem pengelolaan air dan sistem tanam.yaitu sering dialami petani Indonesia yaitu kurangnya pemahaman petani terkait. Tujuan. Mengetahui dan menganalisis pengaruh interaksi, sistem pengelolaan air, dan sistem tanam terhadap pertumbuhan dan produksi benih padi sawah pada musim tanam rendengan di kab. Maros. Metode. Penelitian dilakukan menggunakan Rancangan Petak Terpisah (RPT) dengan petak utama adalah pengelolaan air yang terdiri dari tergenang, macak + terputus-putus, macak + tergenang dan macak + AWD. Anak petak yaitu sistem tanam yang terdiri dari tabela tegel, tabela legowo 2:1, tapin tegel dan tapin legowo 2:1. Hasil. Terdapat Interaksi antara pengelolaan air macak + tergenang dan sistem tanam tabela tegel yang memberikan hasil kadar air benih terendah (11,34%). Perlakuan Pengelolaan air memberikan pengaruh nyata pada susut benih terendah (3.24%), kemurnian benih (99,33%) dan daya kecambah (91,33%). Perlakuan sistem tanam tapin tegel & tapin legowo 2:1 memberikan pengaruh nyata pada parameter tinggi tanaman (88,50 cm), anakan (24,35 btg), anakan produktif (19,98 btg), panjang malai (22,13 cm), jumlah biji (127,88 butir), bobot 100 butir (33,21 gram), klorofil a (251,39 µmol.m-2), klorofil b (102,03 µmol.m-2), klorofil total (360,70 µmol.m-2) dan susut benih (4,99%). Kesimpulan. Terdapat interaksi antara pengelolaan air macak + tergenang dan tapin legowo 2:1 terbaik pada kadar air benih. Pengelolaan air memberikan pengaruh baik pada susut benih, kemurnian dan daya kecambah. Sistem tanam tapin tegel memberikan pengaruh baik pada panjang malai dan bobot 1000 butir, dan pada tapin legowo 2:1 memberikan pengaruh baik pada tinggi tanaman, jumalah anakan, anakan produktif, jumlah biji, klorofil a, b dan c, susut benih, produksi gabah kering panen dan giling.