Analisis Kandungan Antioksidan pada Teh Herbal Daun Belimbing Wuluh (Averrhoa blimbi L.) Sebagai Alternatif Anti Hipertensi

Latar Belakang: Hipertensi merupakan salah satu penyakit tidak menular (non communicable disease = NCS). Hipertensi merupakan peningkatan darah diatas nilai normal yaitu tekanan darah sistolik sekitar 140 mmHg atau tekanan diastolik sekitar 90 mmHg. Hipertensi dapat dikontrol dengan obat antihipertensi secara teratur. Tanaman yang secara empiris memiliki efek antihipertensi yaitu daun belimbing wuluh (Averrhoa blimbi L.) yang memiliki kandungan flavonoid, tanin, asam format dan kalium sitrat. Tujuan: dari penelian ini adalah untuk mengetahui senyawa fitokimia dan aktivitas antioksidan dalam teh herbal daun belimbing wuluh yang dapat berperan sebagai alternatif antihipertensi. Metode: Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Kimia Pangan Fakultas Peternakan Universitas Hasanuddin. Adapun sampel yang digunakan adalah teh herbal daun belimbing wuluh dengan menggunakan metode eksperimental in vitro serta uji analisis fitokimia flavonoid, tanin, fenolik dengan spektrofotometri UV-Vis serta uji aktivitas antioksidan dengan menggunakan metode DPPH. Pengolahan data dilakukan menggunakan Microsoft Exel, kemudian data disajikan dalam bentuk tabel dan narasi. Hasil: hasil analisis laboratorium menunjukkan bahwa teh herbal daun belimbing wuluh dalam 100 gram mengandung fenolik sebesar 0,37%; tanin 3,64% dan flavonoid 914,22 ppm. Aktivitas antioksidan dari 100 gram teh herbal daun belimbing wuluh memiliki nilai IC50 sebesar 86,78 ppm. Kesimpulan: Hasil analisis tersebut diketahui aktivitas teh daun belimbing wuluh termasuk dalam kategori kuat sehingga dapat menyebabkan vasodilatasi pembuluh darah yang berpotensi untuk dijadikan sebagai alternatif antihipertensi.