PEMENUHAN HAK-HAK NARAPIDANA DI RUTAN BARRU DITINJAU DARI PERSPEKTIF HAM

Rusman, PO900204536, Pemenuhan Hak-hak Narapidana di Rutan Barru ditinjau dari perspekti HAM, di bawah bimbingan Muh. Guntur Hamzah dan Muhammad Ashri.
Tujuan Penelitian ini adalah Untuk mengetahui sejauhmana pelaksanaan pemenuhan hak-hak Narapidana di Rutan Klas IIB Barru dan Untuk mengetahui apakah faktor penghambat dalam upaya pelaksanaan pemenuhan hak-hak Narapidana di Rutan Klas IIB Kab. Barru.
Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Barru dengan sasaran pada pihak-pihak atau unsur yang ada dalam naungan Rumah Tahanan Negara Klas IIB Kabupaten Barru, mulai dari para pegawai dan sipir, Masyarakat, sampai pada Narapidana yang terdaftar di Rumah Tahanan Negara Klas IIB Kabupaten Barru. Data diperoleh dengan tekhnik wawancara (interview), dan kouesioner, kemudian dianalisis secara deduktif maupun induktif lalu disajikan secara deskriptif yaitu menjelaskan, menguraikan, dan menggambarkan sesuai dengan permasalahan yang erat kaitannya dengan penelitian ini.
Pemenuhan hak-hak para Narapidana sebagaimana yang telah dijamin oleh negara sebagai hak asasi melalui Undang-Undang Nomor 12 tahun 1995 di Rutan Klas IIB Kabupaten Barru belum optimal, hal ini dapat dilihat dengan belum terpenuhinya sebagian besar hak Narapidana yaitu hak untuk beribadah, hak untuk mendapatkan perawatan rohani dan jasmani, hak untuk mendapatkan pendidikan dan pengajaran, hak untuk mendapatkan pelayanan kesehatan dan makanan, hak untuk menyampaikan keluhan, hak untuk memperoleh bahan bacaan dan siaran media massa, hak untuk mendapatkan upah dan premi, hak untuk mendapatkan kunjungan. Adapun hak yang terpenuhi hanya hak untuk mendapatkan remisi hak untuk berassimilasi dan Cuti dan hak untuk mendapatkan pembebasan bersyarat. Adapun Faktor penghambat dalam upaya pemenuhan hak-hak para Narapidana di Rumah Tahanan Klas IIB Kabupaten Barru yaitu rendahnya pemahaman aparat dan Narapidana mengenai pemahaman merka tentang hak-hak Narapidana serta Kurangnya sarana dan prasarana pendukung.