FAKTOR RISIKO KEJADIAN TB PARU DI WILAYAH PUSKESMAS LAINEA KABUPATEN KONAWE SELATAN


RUNDU, RUNDU (2008) FAKTOR RISIKO KEJADIAN TB PARU DI WILAYAH PUSKESMAS LAINEA KABUPATEN KONAWE SELATAN. Thesis thesis, Universitas Hasanuddin.

[thumbnail of Cover]
Preview
Image (Cover)
rundu-259-1-ps0275 cover.jpg

Download (200kB) | Preview
[thumbnail of Bab 1-2] Text (Bab 1-2)
rundu-259-1-ps0275 1-2.pdf

Download (86kB)
[thumbnail of Dapus] Text (Dapus)
rundu-259-1-ps0275 dapus-lam.pdf

Download (25kB)
[thumbnail of Full Text] Text (Full Text)
rundu-259-1-ps0275.pdf

Download (220kB)

Abstract (Abstrak)

RUNDU, Faktor Risiko Kejadian TB Paru di Wilayah Puskesmas Lainea Kabupaten Konawe Selatan (dibimbing oleh A. Zulkifli Abdullah dan Muh. Syafar)
Indonesia menduduki peringkat ketiga terbesar penderita TB setelah China dan India. Diperkirakan setiap tahun terjadi 583.000 kasus dan 262.000 kasus baru dengan BTA (+). Angka kematian sekitar 300 orang setiap hari. TB menyerng usia produktif, ekonomi lemah dan berpendidikan rendah. Data penyakit TB Paru pada bagian P2TB Sulawesi Tenggara tahun 2006 menunjukan 3187 orang, di Puskesmas Lainea 79 kasus suspek TB Paru dari 17.075 penduduk.
Program pemberantasan TB Paru berbasis masyarakat telah meningkatkan jumlah penderita yang ditemukan dan diperiksa dan juga mendekatkan pelayanan pengobatan kepada penderita yang ditemukan, yakni dari 46,6 % pada tahun 2005 menjadi 85,2 % pada tahun 2006.
Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui faktor yang berisiko terhadap kejadian TB paru di Wilayah Puskesmas Lainea Kabupaten Konawe Selatan. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian observasional analitik dengan rancangan case control study.. Populasi adalah semua penduduk yang tinggal di Wilayah Puskesmas Lainea dan sekitarnya. Kasus adalah semua penderita TB Paru BTA (+) menurut diagnosis petugas medis Puskesmas Lainea dan terdaftar pada buku register TB Paru 2006 - 2007. Kontrol adalah keluarga yang tinggal serumah dengan penderita dan tidak didiagnosis TB. Jumlah kasus sebanyak 76 orang dan kontrol 76. Data dianalisis chi square dan Regresi logistik.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa risiko kejadian mengalami TB Paru berdasarkan pengetahuan kurang (OR=3,5; LL-UL=1,767 – 6,991), pekerjaan buruh/petani (OR=1,2; LL-UL=0,620 – 2,215) pendapatan kurang (OR=2,1 ; LL-UL=1,078 – 4,169), tidak divaksinasi (OR=2,8; LL-UL= 1,390-5,680), kepadatan hunian tidak memenuhi syarat (OR=1,5; LL-UL= 0,805 – 2,899), dan ventilasi tidak memenuhi syarat (OR=1,7; LL-UL= 0,895 – 3,243) merupakan faktor risiko terhadap kejadian TB Paru.
Penelitian ini disarankan agar jika menemukan penderita TB Paru dengan BTA (+) maka perlu diadakan screening pada semua anggota keluarga yang ada di rumah. Perlunya pihak Puskesmas lebih meningkatkan pemberian penyuluhan, khususnya tentang penyakit TB Paru kepada masyarakat di Wilayah kerja Puskesmas Lainea. Perlunya penelitian lebih lanjut dengan rancangan yang lain terhadap kejadian TB Paru di Wilayah Puskesmas Lainea Kabupaten Konawe Selatan.
Kata Kunci : TB paru, pengetahuan, vaksinasi, ventilasi rumah

Item Type: Thesis (Thesis)
Subjects: Q Science > Q Science (General)
Depositing User: S.Sos Rasman -
Date Deposited: 20 May 2021 05:14
Last Modified: 20 May 2021 05:14
URI: http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/4479

Actions (login required)

View Item
View Item