Hasnah B, Hasnah B (2025) ANALISIS PENGARUH LACRITIN SEBAGAI SITOPROTEKTIF SEL PADA MODEL TIKUS ULKUS KORNEA BAKTERI TINJAUAN TERHADAP EKSPRESI CYCLOOXYGENASE-2 DAN DENSITAS SEL EPITEL KORNEA. Post-Doctoral thesis, UNIVERSITAS HASANNUDDIN.
![[thumbnail of C013202014_disertasi_17-10-2024 bab 1-2.pdf]](/style/images/fileicons/text.png)
C013202014_disertasi_17-10-2024 bab 1-2.pdf
Download (2MB)
![[thumbnail of C013202014_disertasi_17-10-2024 cover1.jpg]](/44770/2.hassmallThumbnailVersion/C013202014_disertasi_17-10-2024%20cover1.jpg)

C013202014_disertasi_17-10-2024 cover1.jpg
Download (280kB) | Preview
![[thumbnail of C013202014_disertasi_17-10-2024 dp.pdf]](/style/images/fileicons/text.png)
C013202014_disertasi_17-10-2024 dp.pdf
Download (2MB)
![[thumbnail of C013202014_disertasi_17-10-2024.pdf]](/style/images/fileicons/text.png)
C013202014_disertasi_17-10-2024.pdf
Restricted to Repository staff only until 4 March 2027.
Download (4MB)
Abstract (Abstrak)
HASNAH. Analisis Pengaruh Lacritin sebagai Sitoprotektif Sel pada Model Tikus Ulkus Kornea Bakteri. Tinjauan terhadap Ekspresi Cyclooxygenase-2 dan Densitas Sel Epitel Kornea. (Dibimbing oleh : Andi Muhammad Ichsan, Nasrum Massi, Batari Todja Umar)
Tujuan penelitian untuk menganalisis efek Lacritin terhadap perbaikan densitas sel epitel kornea dengan marker Cyclooxygenase-2 (COX-2) pada model tikus dengan ulkus kornea bakteri kuman Staphylococcus aureus.
Penelitian ini bersifat eksperimental menggunakan hewan coba tikus Wistar ( Rattus novergicus ). Sampel dibagi menjadi 3 kelompok yaitu kelompok kontrol normal, kelompok kontrol ulkus kornea bakteri, dan kelompok ulkus kornea bakteri dengan pemberian Lacritin, lalu dibagi 3 subkelompok follow up ( hari 1,3 dan 14). Induksi ulkus kornea bakteri dengan cara membuat luka sayatan pada epitel kornea dengan penambahan kuman Staphylococcus aureus. Lacritin rekombinan (100ug/ml) secara topikal 4 kali sehari pada kelompok ulkus kornea bakteri. Enukleasi dilakukan pada hari 1, 3 dan 14 pada semua kelompok sampel lalu mengevaluasi jaringan kornea untuk menilai ekspresi COX-2 dengan pemeriksaan imunohistokimia dan densitas sel epitel kornea dengan pewarnaan Hematoxylin Eosin. Uji Kruskall-Wallis dilakukan untuk menilai perbedaan ekspresi COX-2 dan densitas sel kornea antar kelompok dan antar hari follow up dan selanjutnya uji korelasi Spearman untuk menilai hubungan COX-2 dengan densitas sel epitel kornea.
Ekspresi COX-2 didapatkan pada kelompok yang diberikan Lacritin semakin meningkat mulai hari 1(1,52 ± 0,50), hari ke 3 (2 ± 0,00) dan hari ke 14 (2,4 ± 0,54
) dan densitas sel epitel kornea pada kelompok yang diberikan Lacritin juga
didapatkan semakin meningkat mulai hari 1(85,8 ± 5,8), hari ke 3 (89,4 ± 3,04) dan hari ke 14 (98,6 ± 2,07). Berdasarkan uji Kruskal- Wallis, ekspresi COX-2 dan densitas sel epitel kornea pada kelompok Lacritin lebih tinggi dibandingkan kelompok yang tidak diberikan Lacritin. Berdasarkan tes korelasi Spearman, ditemukan hubungan yang kuat antara ekspresi COX-2 dengan densitas sel epitel kornea pada model tikus dengan ulkus kornea bakteri (p: 0.002; r = 0.741). Disimpulkan bahwa pemberian Lacritin dapat berperan sebagai sitoprotektif sel epitel kornea ditandai dengan meningkatkan ekspresi COX-2 dan densitas sel epitel kornea pada model tikus dengan ulkus kornea bakteri .
Item Type: | Thesis (Post-Doctoral) |
---|---|
Subjects: | R Medicine > R Medicine (General) |
Divisions (Program Studi): | Fakultas Kedokteran > Ilmu Kedokteran |
Depositing User: | Unnamed user with username pkl2 |
Date Deposited: | 15 May 2025 05:27 |
Last Modified: | 15 May 2025 05:27 |
URI: | http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/44770 |