Palar, Stella (2025) GANGGUAN VASKULAR DINI PADA SUBJEK DEWASA MUDA NORMOTENSI KETURUNAN HIPERTENSI (OFFSPRING HYPERTENSION) : KAJIAN TERHADAP ANGIOTENSIN II, HOMEOSTATIS MODEL ASSESMENT OF INSULIN RESISTANCE, VASCULAR CELL ADHESION MOLECULE-1, ASYMMETRIC DIMETHYLARGININE DAN THROMBOMODULIN. Post-Doctoral thesis, UNIVERSITAS HASANNUDDIN.
![[thumbnail of C013192019_disertasi_17-10-2024 bab 1-2.pdf]](/style/images/fileicons/text.png)
C013192019_disertasi_17-10-2024 bab 1-2.pdf
Download (2MB)
![[thumbnail of C013192019_disertasi_17-10-2024 cover1.jpg]](/44768/2.hassmallThumbnailVersion/C013192019_disertasi_17-10-2024%20cover1.jpg)

C013192019_disertasi_17-10-2024 cover1.jpg
Download (383kB) | Preview
![[thumbnail of C013192019_disertasi_17-10-2024 dp.pdf]](/style/images/fileicons/text.png)
C013192019_disertasi_17-10-2024 dp.pdf
Download (2MB)
![[thumbnail of C013192019_disertasi_17-10-2024.pdf]](/style/images/fileicons/text.png)
C013192019_disertasi_17-10-2024.pdf
Restricted to Repository staff only until 4 March 2027.
Download (3MB)
Abstract (Abstrak)
Stella Palar. Gangguan Vaskular Dini Pada Subjek Dewasa Muda Normotensi Keturunan Hipertensi (Offspring Hypertension): Kajian Terhadap Angiotensin II, Homeostatis Model Assesment Of Insulin Resistance, Vascular Cell Adhesion Molecule-1, Asymmetric Dimethylarginine dan Thrombomodulin (dibimbing oleh Syakib Bakri, Haerani Rasyid, Idar Mappangara)
Latar belakang: Kejadian hipertensi esensial melibatkan faktor genetik dan faktor lingkungan, dimana faktor genetik berperan sebesar 30-50%. Hal ini dibuktikan dengan penelitian-penelitian yang melaporkan bahwa subjek normotensi dari orang tua hipertensi (offspring hypertension) memiliki risiko dua kali untuk menderita hipertensi dibanding subjek normotensi dari orang tua normotensi (offspring non-hypertension). Patomekanisme hipertensi esensial melibatkan aktivasi sistim renin angiotensin aldosteron (RAA), aktivasi sistim saraf simpatis, resistensi insulin, peningkatan stress oksidatif dan proses inflamasi, menyebabkan disfungsi endotel yang merupakan awal dari proses aterosklerosis. Peningkatan aktivitas sistim RAA ditandai oleh peningkatan angiotensin II (Ang II), vascular cell adhesion molecule-1 (VCAM-1), asymmetric dimethylarginine (ADMA), dan thrombomodulin. Penelitian melaporkan bahwa pada subjek normotensi dengan offspring hypertension telah terjadi kelainan vaskular dini, yang ditandai dengan peningkatan Ang II, VCAM-1, ADMA, thrombomodulin, dan resistensi insulin.
Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan antara kadar Ang II, VCAM-1, ADMA, thrombomodulin, dan nilai HOMA-IR pada subjek normotensi offspring hypertension (kasus) dibanding subjek normotensi offspring non-hypertension (kontrol), serta korelasi antara faktor-faktor tersebut pada kelompok kasus dan kontrol.
Metode: Penelitian observasional analitik dengan rancangan studi potong lintang, dilakukan pada Maret-September 2019 di RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou. Sampel penelitian adalah subjek yang berumur 18-35 tahun dibagi dalam 2 kelompok yaitu subyek normotensi offspring hypertension (kasus) dan subyek normotensi offspring non-hypertension (kontrol). Kriteria inklusi adalah pasien tidak menderita diabetes melitus dan tidak mengkonsumsi obat penurun lipid dan penurun berat badan. Perbedaan antar variabel penelitian dengan uji t independent dan Mann Whitney, sedangkan korelasi dianalisis menggunakan uji Spearman dan Pearson.
Hasil: Lima puluh subjek penelitian, dikelompokan dalam 25 kasus dan 25 kontrol, menunjukkan bahwa kadar Ang II secara bermakna lebih tinggi pada kelompok kasus dibanding kontrol (3,10 (1,23-30,25) vs 2,04 (0,92-4,14), p = 0,010), sedangkan kadar VCAM-1 secara bermakna lebih tinggi pada kelompok kontrol dibanding kasus (968 (686-2885) vs 843 (414-1142), p = 0,008). Kadar ADMA, thrombomodulin, dan nilai HOMA-IR tidak berbeda bermakna antara kelompok kasus dibanding kontrol, secara berurutan p = 0,105, p = 0,594, dan p = 0,260. Terdapat korelasi positif bermakna antara kadar Ang II dengan nilai HOMA-IR (r = 0,554; p = 0,004) dan kadar VCAM-1 dengan ADMA (r = 0,418; p = 0,038), akan tetapi tidak terdapat korelasi antara kadar Ang II dengan VCAM-1, ADMA, dan thrombomodulin, antara nilai HOMA-IR dengan kadar ADMA dan thrombomodulin, serta antara kadar VCAM-1 dengan thrombomodulin pada kelompok kasus.
Kesimpulan: Penelitian ini menunjukkan bahwa kadar Ang II lebih tinggi secara bermakna pada kelompok kasus dibandingkan kontrol, sedangkan kadar VCAM-1 lebih tinggi pada kelompok kontrol dibandingkan kasus. Terdapat korelasi positif bermakna antara Ang II dengan HOMA-IR dan VCAM-1 dengan ADMA pada kelompok kasus. Hal ini menunjukkan bahwa pada subjek dewasa muda yang normotensi offspring hypertension telah terjadi peningkatan Ang II dimana hal ini akan memicu rentetan proses seluler dari kelainan vaskular dini.
Kata Kunci: Normotensi, offspring hypertension, gangguan vaskular dini, angiotensin II, HOMA-IR, VCAM-1, ADMA, thrombomodulin
Item Type: | Thesis (Post-Doctoral) |
---|---|
Subjects: | R Medicine > R Medicine (General) |
Divisions (Program Studi): | Fakultas Kedokteran > Ilmu Kedokteran |
Depositing User: | Unnamed user with username pkl2 |
Date Deposited: | 15 May 2025 05:32 |
Last Modified: | 15 May 2025 05:32 |
URI: | http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/44768 |