Analisis Residu Etilen Glikol menggunakan High-Performance Liquid Chromatography (HPLC) pada Sediaan Sirup Flu dan Batuk di Beberapa Apotek di Makassar

Latar belakang. Pada akhir tahun 2022, ditemukan kasus peningkatan kematian akibat gagal ginjal pada anak-anak di Gambia yang diduga terkait dengan konsumsi sirup batuk yang mengandung Etilen Glikol (EG) melebihi ambang batas aman. Kasus serupa terjadi di Indonesia, dengan tingkat kematian hingga 65% pada anak balita. Tujuan. Penelitian ini bertujuan untuk mendeteksi dan mengkuantifikasi residu EG pada sirup flu dan batuk yang beredar di beberapa apotek di Makassar menggunakan metode High-Performance Liquid Chromatography (HPLC). Metode. Metode penelitian melibatkan pengambilan sampel dari berbagai apotek di Makassar, preparasi sampel, dan analisis menggunakan instrumen HPLC dengan detektor UV setelah dilakukan derivatisasi menggunakan benzoil klorida. Hasil. Kurva kalibrasi menunjukkan koefisien korelasi sebesar 0,992371, dengan batas deteksi 2,8427 ppm dan batas kuantitasi 8,6142 ppm. Hasil penelitian menunjukkan bahwa seluruh sampel yang diuji memiliki kadar EG yang memenuhi persyaratan batas aman yang ditentukan oleh regulasi yang berlaku. Kesimpulan. Kesimpulannya, metode HPLC yang digunakan cukup sensitif dan efektif dalam mendeteksi residu EG pada produk farmasi, meskipun disarankan pengembangan lebih lanjut untuk meningkatkan sensitivitas deteksi.