Zulfitrah, Muhammad (2025) HUBUNGAN ANTARA PENGGUNAAN NON-STEROIDAL ANTI-INFLAMMATORY DRUGS (NSAID) DAN INFEKSI HELICOBACTER PYLORI DENGAN KEJADIAN ULKUS PEPTIKUM. Post-Doctoral thesis, UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR.
![[thumbnail of C015201006_tesis_10-01-2025 bab 1-2.pdf]](/style/images/fileicons/text.png)
C015201006_tesis_10-01-2025 bab 1-2.pdf
Download (932kB)
![[thumbnail of C015201006_tesis_10-01-2025 cover1.jpg]](/44584/2.hassmallThumbnailVersion/C015201006_tesis_10-01-2025%20cover1.jpg)

C015201006_tesis_10-01-2025 cover1.jpg
Download (266kB) | Preview
![[thumbnail of C015201006_tesis_10-01-2025 dp.pdf]](/style/images/fileicons/text.png)
C015201006_tesis_10-01-2025 dp.pdf
Download (116kB)
![[thumbnail of C015201006_tesis_10-01-2025.pdf]](/style/images/fileicons/text.png)
C015201006_tesis_10-01-2025.pdf
Restricted to Repository staff only until 3 March 2027.
Download (1MB)
Abstract (Abstrak)
Latar Belakang: Ulkus peptikum didefinisikan sebagai kerusakan pada mukosa saluran cerna bagian atas yang meluas ke lapisan submukosa. Helicobacter pylori bekerja dengan memproduksi berbagai enzim untuk merusak pertahanan lambung yang mengakibatkan inflamasi kronik, sedangkan OAINS menghambat enzim COX-1 yang memiliki efek toksik terhadap permeabilitas membran pada sistem gastrointestinal. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara penggunaan Obat Anti Inflamasi Non-Steroid (OAINS) dan infeksi H. pylori terhadap kejadian tukak lambung.
Metode: Penelitian ini merupakan penelitian potong lintang di RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo, Makassar. Sampel yang digunakan adalah pasien yang berusia ≥18 tahun, melakukan endoskopi saluran cerna bagian atas. Tukak lambung yang didiagnosis berdasarkan temuan endoskopi. Infeksi H. pylori yang didiagnosis berdasarkan histopatologi. Penggunaan NSAID diidentifikasi melalui wawancara. Data dianalisis menggunakan regresi logistik dan uji Chi-square.
Result: Penelitian ini terdiri dari 301 subjek, pasien dengan ulkus didapatkan pada 151 subjek dan non ulkus 150 subjek. Subjek yang menggunakan NSAID dan terinfeksi H. Pylori memilki resiko 8.5 kali menderita ulkus (OR: 8.5, 95% CI: 4.9-14.7; p<0.001). Subjek yang menggunakan NSAID dan tidak terinfeksi H. Pylori memilki resiko 11.8 (OR: 11.8, 95% CI: 5.8-23.9; p<0.001). Subjek yang tidak mengkonsumsi NSAID dan terinfeksi H. Pylori memiliki resiko 4.7 kali menderita ulkus (OR: 4.7, 95% CI: 1.3-16.8; p<0.05) dibandingkan dengan subjek yang tidak mengkonsumsi NSAID dan tidak terinfeksi H. Pylori.
Kesimpulan: Subjek yang menggunakan NSAID dan terinfeksi H. Pylori positif memilki resiko 8.5 kali, yang menggunakan NSAID dan tidak terinfeksi H. Pylori memilki resiko 11.8 kali, yang tidak mengkonsumsi NSAID dan terinfeksi H. Pylori memiliki resiko 4.7 kali menderita ulkus dibandingkan yang tidak mengkonsumsi NSAID dan tidak terinfeksi H. Pylori.
Item Type: | Thesis (Post-Doctoral) |
---|---|
Subjects: | R Medicine > RC Internal medicine |
Divisions (Program Studi): | Fakultas Kedokteran > PPDS Ilmu Penyakit Dalam |
Depositing User: | Unnamed user with username chandra |
Date Deposited: | 09 May 2025 00:27 |
Last Modified: | 09 May 2025 00:27 |
URI: | http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/44584 |