Sulfika, Sulfika (2025) Pengaruh Moringa Oleifera (MO) dan Asam Folat (AF) Terhadap Kadar Hemoglobin Tikus Betina. Thesis thesis, Universitas Hasanuddin.
![[thumbnail of P102222003_tesis_15-10-2024 bab 1-2.pdf]](/style/images/fileicons/text.png)
P102222003_tesis_15-10-2024 bab 1-2.pdf
Download (1MB)
![[thumbnail of P102222003_tesis_15-10-2024 cover1.jpg]](/44574/2.hassmallThumbnailVersion/P102222003_tesis_15-10-2024%20cover1.jpg)

P102222003_tesis_15-10-2024 cover1.jpg
Download (308kB) | Preview
![[thumbnail of P102222003_tesis_15-10-2024 dp.pdf]](/style/images/fileicons/text.png)
P102222003_tesis_15-10-2024 dp.pdf
Download (2MB)
![[thumbnail of P102222003_tesis_15-10-2024.pdf]](/style/images/fileicons/text.png)
P102222003_tesis_15-10-2024.pdf
Restricted to Repository staff only until 3 February 2027.
Download (4MB)
Abstract (Abstrak)
Latar Belakang. Anemia adalah kelainan hematologi yang masih menjadi permasalahan kesehatan masyarakat global terutama di negara berkembang dengan dampak yang beragam pada kelompok populasi yang berbeda-beda ditandai penurunan konsentrasi eritrosit atau kadar Hemoglobin yang bersirkulasi dalam darah. Saat ini telah banyak penelitian menggunakan tikus betina, namun informasi terkait kadar Hemoglobin pada hewan coba tersebut masih sedikit, khususnya pada tikus betina yang diintervensi Asetaminophin dengan dosis toksik dan pemberian Moringa Oleifera (MO) dan Asam Folat (AF). Tujuan. Mengetahui Pengaruh Moringa Oleifera (MO) Dan Asam Folat (AF) terhadap peningkatan Kadar Hemoglobin Tikus Betina. Metode. Penelitian ini merupakan True Eksperimen dengan desain eksperimen berupa pos test only control group design, yang dilaksanakan 01 juni-01 juli 2024 Laboratorium Biofarmaka dan Biofarmasi Universitas Hasanuddin Makassar, Sulawesi Selatan, Indonesia. Sampel penelitian adalah tikus putih betina berusia 2-3 bulan dibagi menjadi 5 yaitu kelompok positif (n=3) hanya menerima pakan standar, kelompok negatif diintervensi asetominophen dosis toksik 1000 mg/kgBB (n=3), kelompok yang telah diintervensi asetominophen dan diberi Kapsul MO dengan dosis 150-200 mg/kgBB (n=3), kemudian di beri AF dengan dosis 150- 200 mg/kgBB (n=3), dan kelompok Kapsul MO+AF dosis 150-200 mg/kgBB (n=3) pasca intervensi asetominophen selama 7 hari. Hasil. Dari hasil penelitian ini menunjukkan kadar Hemoglobin berturut-turut yang tinggi adalah yang pertama kelompok kapsul MO sendiri, kelompok AF sendiri, kelompok gabungan kapsul MO+AF, kelompok positif dan kelompok negatif. Kesimpulan. Dari data dan hasil pembahasan dapat disimpulkan bahwa persentasi peningkatan kadar Hemoglobin yang tertinggi adalah pemberian kapsul MO sendiri.
Item Type: | Thesis (Thesis) |
---|---|
Subjects: | R Medicine > RG Gynecology and obstetrics |
Divisions (Program Studi): | Program Pascasarjana > Ilmu Kebidanan |
Depositing User: | Unnamed user with username pkl2 |
Date Deposited: | 08 May 2025 02:56 |
Last Modified: | 08 May 2025 02:56 |
URI: | http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/44574 |