Arahan Kesesuaian Penggunaan Lahan Berdasarkan Rencana Tata Ruang Wilayah di Daerah Aliran Sungai Maros

Ruang perlu ditata agar dapat memelihara keseimbangan lingkungan yang dapat memberikan dukungan yang nyaman terhadap manusia serta makhluk hidup lainnya dalam melakukan kegiatan dan memelihara kelangsungan hidupnya secara optimal. Penggunaan lahan yang tepat haruslah memenuhi persyaratan yang diperlukan agar lahan tersebut dapat berproduksi serta tidak mengalami kerusakan untuk jangka waktu yang tidak terbatas. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi penggunaan lahan di DAS Maros Tahun 2023, menganalisis kesesuaian antar penggunaan lahan dengan rencana tata ruang wilayah di DAS Maros Tahun 2023 dan membuat arahan penggunaan lahan yang tidak sesuai antara penggunaan lahan dengan rencana tata ruang wilayah di DAS Maros. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 13 kategori penggunaan lahan yaitu hutan lahan kering sekunder (29,72%), pertanian lahan kering campur semak (27,23%), sawah (22,44%), tambak (8,72%), semak belukar (4,34%), hutan tanaman (2,39%), permukiman (2,34%), pertanian lahan kering sekunder (0,79%), tubuh air (0,68%), hutan mangrove sekunder (0,52%), bandara (0,50%), savana (0,29%), dan lahan terbuka (0,01%). Kesesuaian penggunaan lahan berdasarkan rencana tata ruang wilayah di DAS Maros sebesar 62613,79 ha (86,54%). Penggunaan lahan yang tidak sesuai dengan rencana tata ruang wilayah di DAS Maros selanjutnya diarahkan untuk beberapa kegiatan agroforestry, TORA, tumpangsari, irigasi, penerapan teknik KTA, rehabilitasi dan skema perhutanan sosial dengan pola hutan kemasyarakatan.