HUBUNGAN KADAR ADIPONEKTIN DENGAN BANYAKNYA ARTERI KORONER YANG MENGALAMI STENOSIS PADA PENDERITA PENYAKIT JANTUNG KORONER


SUMOHADI, I MADE DUWI (2008) HUBUNGAN KADAR ADIPONEKTIN DENGAN BANYAKNYA ARTERI KORONER YANG MENGALAMI STENOSIS PADA PENDERITA PENYAKIT JANTUNG KORONER. Thesis thesis, Universitas Hasanuddin.

[thumbnail of Cover]
Preview
Image (Cover)
imadeduwis-264-1-ps0280 cover.jpg

Download (286kB) | Preview
[thumbnail of Bab 1-2] Text (Bab 1-2)
imadeduwis-264-1-ps0280 1-2.pdf

Download (192kB)
[thumbnail of Dapus] Text (Dapus)
imadeduwis-264-1-ps0280 dapus-lam.pdf

Download (21kB)
[thumbnail of Full Text] Text (Full Text)
imadeduwis-264-1-ps0280.pdf

Download (309kB)

Abstract (Abstrak)

Made duwi S. Hubungan kadar adiponektin dengan banyaknya arteri koroner yang mengalami stenosis pada penderita penyakit jantung koroner. (Dibimbing oleh Ali Aspar Mappahya).
Latar belakang. Dasar terjadinya penyakit kardiovaskuler adalah aterosklerosis yang merupakan suatu proses yang multifaktorial. Aterosklerosis juga dianggap sebagai penyakit inflamasi, dengan disfungsi endotel sebagai pemicunya. Dikenal faktor risiko tradisional dan faktor risiko non tradisional yang mendasari terjadinya aterosklerosis. Telah dibuktikan adanya peningkatan kadar mediator proinflamasi yang dihubungkan dengan kejadian penyakit kardiovaskuler, seperti TNF-a, hs-CRP, MMP-9, dan lain - lain. Sebaliknya telah dibuktikan juga adanya penurunan kadar adiponektin yang dihubungkan dengan kejadian penyakit kardiovaskuler. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan kadar adiponektin dengan bayaknya arteri koroner yang mengalami stenosis pada penderita penyakit jantung koroner.
Subyek dan cara kerja. Penelitian ini adalah penelitian observasional dengan pendekatan cross-sectional. Jumlah sampel adalah 43 orang yang berusia antara 30-70 tahun dengan PJK dan menjalani pemeriksaan angiografi koroner. Kriteria ekslusi adalah penderita dengan gangguan fungsi ginjal.
Hasil. Umur rerata subyek penelitian adalah 56,02 tahun, rerata kadar adiponektin 3,84?g/dl. Dari 43 subyek penelitian didapatkan sebanyak 13,9% tanpa stenosis arteri koroner, 18,6% masing-masing dengan satu dan dua stenosis arteri koroner, dan 48,8% dengan tiga stenosis arteri koroner. Kadar rerata adiponektin pada subyek dengan tanpa stenosis arteri koroner adalah 4,9 ± 3,5 ?g/dl, dengan satu stenosis adalah 4,1 ± 3,1 ?g/dl, dengan dua stenosis adalah 3,6 ± 2,5 ?g/dl, dan dengan tiga stenosis adalah 3,5 ± 1,8 ?g/dl. Terdapat perbedaan rerata kadar adiponektin pada kelompok stenosis arteri koroner, dimana rerata kadar adiponektin pada tanpa stenosis lebih tinggi dari satu, dua dan tiga stenosis arteri koroner yaitu 4,9 ± 3,5 ?g/dl vs 4,1 ± 3,1 ?g/dl, vs 3,6 ± 2,5 ?g/dl, dan vs 3,5 ± 1,8 ?g/dl. Rerata kadar adiponektin satu stenosis lebih tinggi dibanding pada dua dan tiga stenosis arteri koroner, yaitu 4,1 ± 3,1 ?g/dl vs 3,6 ± 2,5 ?g/dl, dan vs 3,5 ± 1,8 ?g/dl. Rerata kadar adiponektin dua stenosis lebih tinggi dibanding tiga stenosis, yaitu 3,6 ± 2,5 ?g/dl, dan vs 3,5 ± 1,8 ?g/dl, tetapi perbedaan pada masingmasing kelompok stenosis tersebut tidak bermakna secara statistik.
Kesimpulan. Terdapat perbedaan dan kecendrungan penurunan kadar rerata adiponektin pada arteri koroner tanpa stenosis, dengan satu stenosis, dua stenosis, dan tiga stenosis.
Kata kunci: Stenosis arteri koroner, inflamasi, adiponektin

Item Type: Thesis (Thesis)
Subjects: R Medicine > R Medicine (General)
Depositing User: S.Sos Rasman -
Date Deposited: 20 May 2021 07:11
Last Modified: 20 May 2021 07:11
URI: http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/4455

Actions (login required)

View Item
View Item