Perencanaan Smart Waste Management System Guna Mendukung Konsep Smart City: Studi Kasus Komplek Hunian Rusun ASN 4 Ibu Kota Nusantara

Sampah merupakan salah satu permasalahan kompleks yang dihadapi, baik oleh negara berkembang maupun negara maju. Dunia telah terdorong oleh perubahan ke teknologi pintar untuk mengubah kota pintar guna meningkatkan pengelolaan persampahan, termasuk Ibu Kota Nusantara yang sedang dalam proses pembangunan. Penelitian ini bertujuan merencanakan pengembangan sistem pengelolaan persampahan di Ibu Kota Nusantara menggunakan konsep smart waste management dan melakukan analisis perbandingan terhadap jejak karbon gas rumah kaca. Penelitian ini dilakukan menggunakan metode observasi lapangan dan studi literatur dari dokumen pengelolaan persampahan sebagai standar dalam melakukan pengembangan, serta melakukan perhitungan cepat emisi karbon menggunakan EQT (Emission Quantification Tool) yang dikembangkan oleh IGES (Institute for Global Environmental Strategies). Hasil yang didapatkan, pada kondisi eksisting sampah belum maksimal terpilah dari sumber, akibatnya sampah akan menumpuk dan sampah yang dibuang ke TPA akan lebih banyak. Sedangkan hasil rencana pengembangan sampah daur ulang yang terpilah 42%, hal ini disebabkan adanya rencana pemilahan sampah daur ulang secara mandiri dari sumber menggunakan waste bin shelter dan garbage chute untuk memilah sampah organik dan residu. Kemudian untuk pengolahan sampah 100% menggunakan teknologi fisika dan termal di TPST dan hasil berupa FABA 10% direncanakan diolah menjadi bahan bangunan oleh pihak ketiga. Hal ini menjadikan emisi GRK pada kegiatan pengelolaan sampah kondisi eksisting sebesar 1.173,49 kg CO2-eq/ton. Sedangkan hasil rencana pengembangan didapatkan emisi GRK sebesar 39,91 kg CO2-eq/ton.