SUKMA W, F. SUKMA (2008) PERBEDAAN DERAJAT KLINIS PADA PENDERITA STROK ISKEMIK AKUT DENGAN HIPERGLIKEMI DIABETES DAN NON-DIABETES. Thesis thesis, Universitas Hasanuddin.
fsukmaw-298-1-ps0306 cover.jpg
Download (248kB) | Preview
fsukmaw-298-1-ps0306 1-2.pdf
Download (114kB)
fsukmaw-298-1-ps0306 dapus-lam.pdf
Download (30kB)
fsukmaw-298-1-ps0306.pdf
Download (230kB)
Abstract (Abstrak)
F SUKMA W. Perbedaan Derajat Klinis Pada Penderita Strok Iskemik Akut Dengan Hiperglikemi Diabetes Dan Non Diabetes. (dibimbing oleh Amiruddin Aliah dan R. Arifin Limoa)
Hiperglikemi sering terjadi pada penderita strok iskemik akut (SIA), dan kemungkinan akibat stres fisiologis atau merupakan refleksi penyakit diabetes mellitus yang mendasari. Hiperglikemi dapat memperburuk deficit neurologik dan meningkatkan angka mortalitas. Hasil penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa hubungan hiperglikemi diabetes dan non-diabetes pada SIA dan derajat klinis masih kontorversial.
Penelitian ini bertujuan mengetahui perbedaan derajat klinis penderita SIA dengan hiperglikemi diabetes dan non-diabetes.
Penelitian ini adalah jenis penelitian cross-sectional , melibatkan 23 penderita SIA yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi, periode 30 Maret sampai 05 September 2007 di RS Wahidin Sudirohusodo, Makassar. Pada sampel dilakukan pemeriksaan kadar gula darah sewaktu (GDS) dan penilaian derajat klinis pada hari pertama masuk RS menggunakan skor NIHSS. Batas kadar ambang hiperglikemi yang digunakan 150 mg/dL. Analisis dilakukan terhadap perbedaan derajat klinis penderita dengan hiperglikemi diabetes dan non-diabetes. Data diolah dengan program SPSS versi 11,5 dan dianalisis menggunakan Uji Pearson Chi-Square.
Hasil Dari 23 subyek penelitian didapatkan penderita dengan hiperglikemi diabetes 14 (60,9%) dan hiperglikemi non-diabetes 9 (39,1%). Kadar rerata GDS pada hiperglikemi diabetes 244,29 ± 74,56 mg/dl dan hiperglikemi non-diabetes 191,04 ± 20,68 mg/dl. Nilai rata-rata skor NIHSS pada penderita yang diabetes 10,50 dan non-diabetes 14,33 (p=0,201). Data penderita hiperglikemi diabetes dengan derajat berat 1 (7,1%) kasus, derajat sedang 4 (28,6%) kasus, dan derajat ringan 9 (64,3%) kasus. Sedangkan pada penderita non-diabetes dengan derajat berat 0 (0%) kasus, derajat sedang 6 (66,7%) kasus, dan derajat ringan 3 (33,3%) kasus. Perhitungan statistik menunjukkan tidak ada perbedaan bermakna antara derajat klinis penderita SIA dengan hiperglikemi diabetes dan non-diabetes (p = 0,176).
Pada penelitian ini didapatkan kelompok penderita hiperglikemi nondiabetes mempunyai derajat klinis yang lebih buruk dibandingkan dengan kelompok penderita hiperglikemi diabetes.
Item Type: | Thesis (Thesis) |
---|---|
Subjects: | R Medicine > R Medicine (General) |
Depositing User: | S.Sos Rasman - |
Date Deposited: | 20 May 2021 07:30 |
Last Modified: | 20 May 2021 07:30 |
URI: | http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/4451 |