HUBUNGAN KADAR SERUM PLEIOTROPHIN DENGAN KEJADIAN METASTASIS PADA PENDERITA KANKER PAYUDARA = Relationship between serum pleiotrophin levels with the incidence of metastasis in patients with breast cancer

Kasus kanker payudara (BC) di Makassar, Indonesia, mengalami peningkatan selama bertahun-tahun, dengan 2.723 kasus tercatat pada tahun 2018. Deteksi sel tumor dalam darah merupakan indikator awal terjadinya metastasis, sehingga menekankan perlunya diagnosis dan pemantauan dini. . Pleiotropin (PTN) dikaitkan dengan berbagai keganasan pada manusia. Studi terbaru menunjukkan adanya korelasi potensial antara ekspresi PTN dan stadium BC lanjut, yang berfungsi sebagai prediktor independen metastasis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kadar PTN serum, derajat histopatologi, dan kejadian metastasis di Makassar, Indonesia. Metode : Penelitian ini menggunakan desain observasional cross-sectional. Kadar pleiotropin serum diperiksa dengan menggunakan metode ELISA. Penelitian ini menggunakan uji T-test dan analisis kurva ROC untuk uji statistik. Hasil : Terdapat 64 sampel pada penelitian ini, 26 sampel dengan metastasis dan 38 tanpa metastasis. Rerata kadar serum pleiotropin pada pasien kanker payudara metastasis adalah 4,311, dan tanpa metastasis, pasien kanker payudara adalah 1,253. kurva ROC Pleiotropin menunjukkan nilai AUC (area di bawah kurva) sebesar 2,47 ng/dl, yang signifikan secara statistik (p<0,001). Ada hubungan yang signifikan antara kadar Pleiotropin dan metastasis (p<0,001). Koefisien korelasinya positif yaitu 0,791 menunjukkan korelasi positif. Kesimpulan : Penelitian ini menunjukkan bahwa kadar Pleiotropin serum pada pasien kanker payudara memiliki nilai batas 2,47 ng/dl. Penelitian ini menetapkan korelasi yang jelas antara kadar Pleiotropin dan terjadinya metastasis pada pasien kanker payudara, yang menunjukkan kemungkinan lebih tinggi terjadinya metastasis jauh dengan peningkatan konsentrasi Pleiotropin.

Kata Kunci : Kanker Payudara, Pleitropin, Metastasis.