Indeks Daya Saing Pariwisata Kabupaten Boyolali menggunakan Metode Competitiveness Monitor = Index Tourism Competitiveness in Boyolali Regency Using Competitiveness Monitor Method

Daya saing ini memiliki peran penting dalam memaksimalkan pembangunan pariwisata yang tepat sasaran dan sesuai dengan tujuan pembangunan di Kabupaten Boyolali. Hal inilah yang membuat peneliti tertarik untuk menganalisis terkait daya saing pariwisata yang ada di Kabupaten Boyolali, dengan tujuan dari penelitian adalah untuk 1) Mengetahui sistem pariwisata Kabupaten Boyolali, dan 2) Menganalisis daya saing pariwisata Kabupaten Boyolali. Adapun metode penelitian yang digunakan bersifat deskriptif kualitatif-kuantitatif, dengan menggunakan metode perhitungan berupa Competitiveness Monitor beserta 8 indikatornya yaitu Human Tourism Indikator (HRI), Price Competitiveness Indikator (PCI), Infrastructure Development Indikator (IDI), Environtment Indikator (EI), Technology Advancement Indikator (TAI), Human Resources Indikator (HRI), Openess Indikator (OI), dan Social Development Indikator (SDI). Setelah melakukan indentifikasi didapatkan hasil penelitian bahwa sistem pariwisata Kabupaten Boyolali di pengaruhi oleh beberapa faktor eksternal yaitu faktor alam atau topografi wilayah yang membuat wisata yang berkembang berupa pengunungan dan permandian alami, serta faktor agama yang mengakibatkan wisata budaya yang berkembang banyak bersinambungan dengan ajaran agama islam. Selain itu faktor internal yang mempengaruhi sistem pariwisata Kabupaten Boyolali ialah jumlah wisatawan, lokasi transit, serta penawaran wisata yang berupa atraksi, amenitas, dan akomodasi. Sedangkan hasil perhitungan dari analisis Competitiveness Monior diperoleh nilai daya saing pariwisata Kabupaten Boyolali berada pada tahap berkembang yang disebabkan oleh indikator TAI dan HTI. Sedangkan indikator daya saing yang berada pada tahap belum berkembang ialah HRI, SDI, OI, EI, IDI dan PCI.