DAMPAK KAWIN BERULANG TERHADAP EFISIENSI REPRODUKSI PADA SAPI PERAH DI KABUPATEN ENREKANG SULAWESI SELATAN


Muhuruna, La Ode Maksar (2022) DAMPAK KAWIN BERULANG TERHADAP EFISIENSI REPRODUKSI PADA SAPI PERAH DI KABUPATEN ENREKANG SULAWESI SELATAN. Skripsi thesis, Universitas Hasanuddin.

[thumbnail of I012191003_tesis_15-12-2022 COVER1.png]
Preview
Image
I012191003_tesis_15-12-2022 COVER1.png

Download (108kB) | Preview
[thumbnail of I012191003_tesis_15-12-2022 1-2.pdf] Text
I012191003_tesis_15-12-2022 1-2.pdf

Download (1MB)
[thumbnail of I012191003_tesis_15-12-2022 DP.pdf] Text
I012191003_tesis_15-12-2022 DP.pdf

Download (872kB)
[thumbnail of I012191003_tesis_15-12-2022.pdf] Text
I012191003_tesis_15-12-2022.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (3MB)

Abstract (Abstrak)

Rendahnya efisiensi reproduksi sering terjadi pada sapi perah di Indonesia mengindikasikan adanya gangguan reproduksi. Salah satu gangguan reproduksi yang terjadi pada sapi perah adalah kejadian kawin berulang (repeat breeding). Tujuan penelitian ini adalah untuk menilai dampak kawin berulang terhadap efisiensi reproduksi pada sapi perah. Penelitian ini dilaksanakan pada April-Oktober 2021 di Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan. Materi yang digunakan pada penelitian ini adalah sapi perah sebanyak 102 ekor yang dibagi menjadi tiga paritas yaitu nuliparous (n=29), primiparous (n=19), dan pluriparous (n=54). Inseminasi buatan (IB) dilakukan untuk pertama kalinya pada sapi perah paritas nulliparous, sedangkan pada paritas primiparous dan pluriparous IB dilakukan pertama kalinya setelah postpartus. Penelitian dilakukan dengan observasi dan survei dan menggunakan metode sampling non probalitas dengan metode purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kawin berulang pada sapi perah paritas nuliparous memiliki presentase yang lebih rendah jika dibandingkan dengan paritas primiparous dan pluriparous (3,44% vs 31,57% vs 29,62%). Kejadian kawin berulang pada paritas nuliparous, primiparous, dan pluriparous berbeda nyata (P<0,05). Efisiensi reproduksi pada sapi perah paritas nulliparous lebih tinggi jika dibandingkan dengan paritas primiparous dan pluriparous dengan nilai service per conception; S/C 1,5 vs 2,76 vs 2,52, dan conception rate; CR 65,51% vs 47,36% vs 53,70%. Makin rendah angka kejadian kawin berulang maka makin baik efisiensi reproduksi pada sapi perah. Sapi perah yang mengalami kawin berulang pada paritas nuliparous terdapat pada BCS 2.00, pada paritas primiparous pada BCS 1.25-3.00, sedangkan pada paritas pluriparous antara BCS 1.25-3.75. BCS pada sapi perah yang kawin berulang pada paritas nuliparous, primiparous, dan pluriparous tidak berbeda nyata (P>0,05). Sapi perah kawin berulang memiliki histori gangguan reproduksi seperti corpus luteum persisten, endometritis, retensio sekundinae, distokia, silent heat, dan abortus. Histori gangguan reproduksi sapi perah kawin berulang pada paritas nuliparous, primiparous, pluriparous tidak berbeda nyata (P>0,05).

Item Type: Thesis (Skripsi)
Subjects: S Agriculture > SF Animal culture
Depositing User: Nasyir Nompo
Date Deposited: 06 May 2025 06:29
Last Modified: 06 May 2025 06:29
URI: http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/44399

Actions (login required)

View Item
View Item