Asrianto, Asrianto (2023) Pengaruh Perubahan Tutupan Lahan Terhadap Kondisi Debit Sungai di DAS Mamasa Menggunakan Model SWAT = Effects of Land Cover Change on River Discharge Conditions in the Mamasa Watershed Using the SWAT Model. Skripsi thesis, Universitas Hasanuddin.
![[thumbnail of Cover]](/44299/1.hassmallThumbnailVersion/G041191075_skripsi_06-11-2023%20CAVER1.jpg)

G041191075_skripsi_06-11-2023 CAVER1.jpg
Download (257kB) | Preview
![[thumbnail of Bab 1-2]](/style/images/fileicons/text.png)
G041191075_skripsi_06-11-2023 BAB 1-2.pdf
Download (651kB)
![[thumbnail of Dapus]](/style/images/fileicons/text.png)
G041191075_skripsi_06-11-2023 DP.pdf
Download (463kB)
![[thumbnail of Full Text]](/style/images/fileicons/text.png)
G041191075_skripsi_06-11-2023.pdf
Restricted to Repository staff only until 28 July 2026.
Download (2MB)
Abstract (Abstrak)
Perubahan tutupan lahan yang terjadi pada suatu DAS akan mempengaruhi ekosistem pada wilayah tersebut. Model SWAT (Soil and Water Assessment Tool) adalah model yang dapat digunakan untuk memprediksi dampak penggunaan lahan terhadap air, sedimentasi dan jumlah bahan kimia pada suatu DAS. Wilayah DAS Mamasa merupakan salah satu sub DAS dari DAS Saddang dengan luas ± 105.253 ha. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perubahan tutupan lahan di DAS Mamasa dan dampaknya terhadap debit air di DAS Mamasa menggunakan model SWAT. Terdapat bebebapa tahap yang dilakukan yaitu melakukan interpretasi citra untuk mendapatkan gambaran tutupan lahan pada tahun 2011, 2016 dan 2020 serta digunakan dalam pembentukan HRU (Hydrology Response Unit). Selanjutnya untuk Running SWAT dilakukan delineasi batas DAS, pendefenisia HRU, penggabungan data iklim dan HRU, running SWAT dan validasi. Hasil klasifikasi tutupan lahan dari 2011 ke 2016 menunjukkan penambahan hutan lahan sekunder sebanyak 4.896,68 ha (4,65%) dan penurunan semak belukar 9.500,60 ha (9,03%). Klasifikasi tutupan lahan 2016 ke 2020 menunjukkan hutan lahan kering sekunder berkurang 6.349,43 ha (6,03%), penambahan luas penggunaan lahan terjadi pada Sawah 3.141,92 ha (3%). Perubahan tutupan lahan tersebut menunjukkan ketersediaan air yang cenderung menurun dapat dilihat pada fluktuasi debit yang meningkat dari 16,50 menjadi 21,65 sesuai dengan hasil simulasi SWAT yang semakin meningkat dari 6,73 di tahun 2011 menjadi 9,93 pada tahun 2020. Hasil validasi model SWAT tahun 2011 menunjukkan nilai Nash-Sutcliffe Efficiency (NSE) sebesar 0,58 dan R2 sebesar 0,61, hasil validasi validasi tahun 2016 menunjukkan NSE sebesar 0,6 dan R2 sebesar 0,68 dan validasi tahun 2020 NSE sebesar 0,6 dan R2 sebesar 0,65. Ketiga validasi tersebut menunjukkan kategori memuaskan, sehingga model SWAT dapat digunakan dalam mensimulasikan debit DAS Mamasa.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Tutupan Lahan, Debit, SWAT, DAS Mamasa |
Subjects: | S Agriculture > S Agriculture (General) |
Divisions (Program Studi): | Fakultas Pertanian > Keteknikan Pertanian |
Depositing User: | Nasyir Nompo |
Date Deposited: | 30 Apr 2025 06:34 |
Last Modified: | 30 Apr 2025 06:34 |
URI: | http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/44299 |