Nur Akram A.n, Muhammad (2024) ANALISIS KERENTANAN CAGAR BUDAYA DI PROVINSI SULAWESI BARAT MENGGUNAKAN FREKUENSI RASIO TERHADAP KEJADIAN GEMPA BUMI. Skripsi thesis, Universitas Hasanuddin.
![[thumbnail of F071181312_skripsi_15-10-2024 bab 1-2.pdf]](/style/images/fileicons/text.png)
F071181312_skripsi_15-10-2024 bab 1-2.pdf
Download (995kB)
![[thumbnail of F071181312_skripsi_15-10-2024 cover1.jpg]](/44281/2.hassmallThumbnailVersion/F071181312_skripsi_15-10-2024%20cover1.jpg)

F071181312_skripsi_15-10-2024 cover1.jpg
Download (321kB) | Preview
![[thumbnail of F071181312_skripsi_15-10-2024 dp.pdf]](/style/images/fileicons/text.png)
F071181312_skripsi_15-10-2024 dp.pdf
Download (3MB)
![[thumbnail of F071181312_skripsi_15-10-2024.pdf]](/style/images/fileicons/text.png)
F071181312_skripsi_15-10-2024.pdf
Restricted to Repository staff only until 26 February 2027.
Download (5MB)
Abstract (Abstrak)
ABSTRAK
MUHAMMAD NUR AKRAM A.N. Analisis Kerentanan Cagar Budaya Di Provinsi Sulawesi Barat Menggunakan Frekuensi Rasio Terhadap Kejadian Gempa Bumi (dibimbing oleh Yadi Mulyadi dan Ilham Alimuddin)
Latar Belakang. Sulawesi Barat memiliki resiko bencana alam yang tinggi dengan jumlah kejadian yang tinggi pula, bangunan yang berada didaerah rawan gempa perlu dilakukan upaya perlindungan, salah satu jenis bangunan yang memiliki risiko tinggi adalah bangunan cagar budaya, Sumber daya budaya seperti benda-benda arkeologis memiliki nilai penting yang tinggi sebagai media pendidikan, tujuan wisata, dan untuk menjaga stabilitas serta ketahanan budaya. Tujuan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor kausatif gempa bumi terhadap kerentanan cagar budaya, dengan terlaksananya penelitian in kita dapat mengetahui cagar budaya yang rentan terhadap gempa bumi di Sulawesi Barat. Metode. Penelitian ini menggunakan model Frekuensi Rasio (FR) yang diintegrasikan dengan Fuzzy Logic (FL) kemudian dipadukan dengan kurva ROC untuk validasi data, Hasil. Hasil penelitian ini mengklasifikasikan kerentanan cagar budaya ke dalam tiga kategori: sangat rentan, sedang, dan tidak rentan, terdapat 48 objek yang termasuk dalam kategori sangat rentan, 20 objek dalam kategori sedang, dan dua objek yang tidak rentan dari total 70 objek cagar budaya, model FR menunjukkan bahwa litologi, jarak dari permukiman, dan kepadatan permukiman merupakan faktor utama yang memengaruhi kerentanan cagar budaya, diikuti oleh jarak dari jalan, magnitudo, jarak dari sesar, dan jarak dari episentrum. Hasil model menunjukkan nilai AUC Success 0,753 dan AUC Predictive 0,598.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Kerentanan Cagar Budaya, Frekuensi Rasio, Gempa Bumi |
Subjects: | C Auxiliary Sciences of History > CC Archaeology |
Divisions (Program Studi): | Fakultas Ilmu Budaya > Arkeologi |
Depositing User: | Unnamed user with username pkl2 |
Date Deposited: | 28 Apr 2025 06:36 |
Last Modified: | 28 Apr 2025 06:36 |
URI: | http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/44281 |