PERBANDINGAN EFEKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN COCOR BEBEK (KALANCHOE PINNATA) TERHADAP PERTUMBUHAN STREPTOCOCCUS MUTANS = COMPARISON OF ANTIBACTERIAL EFFECTIVENESS OF COCOR BEBEK (KALANCHOE PINNATA) LEAF EXTRACT AGAINST STREPTOCOCCUS MUTANS GROWTH


Salsa, Nabila Putri (2024) PERBANDINGAN EFEKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN COCOR BEBEK (KALANCHOE PINNATA) TERHADAP PERTUMBUHAN STREPTOCOCCUS MUTANS = COMPARISON OF ANTIBACTERIAL EFFECTIVENESS OF COCOR BEBEK (KALANCHOE PINNATA) LEAF EXTRACT AGAINST STREPTOCOCCUS MUTANS GROWTH. Skripsi thesis, Universitas Hasanuddin.

[thumbnail of J011211092_skripsi_07-11-2024 BAB 1-2.pdf] Text
J011211092_skripsi_07-11-2024 BAB 1-2.pdf

Download (1MB)
[thumbnail of J011211092_skripsi_07-11-2024 COVER1.jpg]
Preview
Image
J011211092_skripsi_07-11-2024 COVER1.jpg

Download (274kB) | Preview
[thumbnail of J011211092_skripsi_07-11-2024.pdf] Text
J011211092_skripsi_07-11-2024.pdf

Download (6MB)
[thumbnail of J011211092_skripsi_07-11-2024 DP.pdf] Text
J011211092_skripsi_07-11-2024 DP.pdf
Restricted to Repository staff only until 25 February 2027.

Download (5MB)

Abstract (Abstrak)

SALSA NABILA PUTRI. Perbandingan efektivitas antibakteri ekstrak daun cocor bebek (Kalanchoe pinnata) terhadap pertumbuhan Streptococcus mutans (dibimbing oleh Prof. Dr. drg. Irene Edith Rieuwpassa, M.Si.) Latar Belakang. S. mutans memiliki peran penting dalam perkembangan karies gigi, pada sejumlah penelitian telah menegaskan terdapat hubungan antara jumlah bakteri S. mutans dalam plak gigi dengan prevalensi terjadinya karies gigi. Berdasarkan laporan status kesehatan mulut global oleh WHO tahun 2022 pravelensi terjadinya karies di seluruh dunia masih sangat mengkhawatirkan dimana diperkirakan sekitar dua miliar orang menderita karies gigi permanen dan 514 juta anak menderita karies gigi sulung. Di Indonesia sendiri karies masih menjadi keluhan utama dari masyarakat. Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar 2018 (Riskesdas 2018) terdapat sekitar 45,3% rata - rata penduduk Indonesia mengalami karies gigi. Penggunaan amoxicillin dan antibiotik lainnya bila digunakan terus menerus dalam menangani kasus infeksi bakteri S.mutans dapat menyebabkan perkembangan mikroba yang resisten terhadap antibiotik. Amoxicillin memperlihatkan angka resistensi yang cukup besar hingga 30-80%. Akibat dari efek samping penggunaan antibiotik ini maka para spesialis medis menyarankan penggunaan alternatif lain dalam menghambat pertumbuhan bakteri S. mutans, salah satunya ialah penggunaan ekstrak dari bahan alam, salah satu tumbuhan yang dapat digunakan ialah tumbuhan Kalonchea Pinnata. Tujuan. Penelitian ini bertujuan dalam mengetahui perbandingan efektivitas daya hambat antara daun cocor bebek (Kalanchoe pinnata) dan amoxicillin terhadap pertumbuhan bakteri Streptococcus mutans. Metode. Penelitian yang digunakan yaitu penelitian eksperimental laboratorium. Hasil. Terbentuknya zona hambat di setiap konsentrasi ekstrak daun cocor bebek dengan rata - rata zona hambat terbesar pada konsentrasi 100% dan tidak memiliki perbedaan yang signifikan dengan rata-rata zona hambat dari amoxicillin. Kesimpulan. Ekstrak daun cocor bebek (Kalanchoe pinnata) dapat menghambat pertumbuhan bakteri Streptococcuss mutans pada konsentrasi 30%, 50%, 75%, dan 100%, serta semakin tinggi konsentrasi ekstrak maka zona hambat yang terbentuk makin besar.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Uncontrolled Keywords: Streptococcus mutans, ekstrak daun cocor bebek, amoxicillin
Subjects: R Medicine > RK Dentistry
Divisions (Program Studi): Fakultas Pendidikan Dokter Gigi > Pendidikan Dokter Gigi
Depositing User: Unnamed user with username pkl2
Date Deposited: 23 Apr 2025 03:17
Last Modified: 23 Apr 2025 03:17
URI: http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/44227

Actions (login required)

View Item
View Item