Perbandingan efektivitas antibakteri ekstrak daun cocor bebek (Kalanchoe pinnata) terhadap pertumbuhan Staphylocccus aureus = Comparison of antibacterial effectiveness of cocor duck (Kalanchoe pinnata) leaf extract against Staphylocccus aureus growth.


Muthia Rahmah. Sam, Alifa (2024) Perbandingan efektivitas antibakteri ekstrak daun cocor bebek (Kalanchoe pinnata) terhadap pertumbuhan Staphylocccus aureus = Comparison of antibacterial effectiveness of cocor duck (Kalanchoe pinnata) leaf extract against Staphylocccus aureus growth. Skripsi thesis, Universitas Hasanuddin Makassar.

[thumbnail of Cover]
Preview
Image (Cover)
J011211056_skripsi_07-11-2024 COVER1.jpg

Download (313kB) | Preview
[thumbnail of Bab 1-2] Text (Bab 1-2)
J011211056_skripsi_07-11-2024 BAB 1-2.pdf

Download (955kB)
[thumbnail of Dapus] Text (Dapus)
J011211056_skripsi_07-11-2024 DP.pdf

Download (1MB)
[thumbnail of Full Text] Text (Full Text)
J011211056_skripsi_07-11-2024.pdf
Restricted to Repository staff only until 21 May 2027.

Download (2MB)

Abstract (Abstrak)

Latar Belakang. S. aureus merupakan salah satu bakteri penyebab infeksi yang paling umum terjadi pada manusia. S. aureus adalah salah satu jenis bakteri yang dapat menyebabkan abses di dalam rongga mulut. Angka kejadian abses gigi bervariasi antara 0,7% hingga 15%. Mayoritas masalah kesehatan mulut yang sering dihadapi oleh penduduk Indonesia adalah pembengkakan gusi dan/atau abses, mencapai sekitar 14% dari kasus tersebut. Amoxicillin sering diterapkan dalam situasi infeksi S.aureus karena mamapu diserap dengan baik saat dikonsumsi secara oral. Namun, pada tahun 1942, mulai muncul kasus resistensi S. aureus di lingkungan rumah sakit. Lebih dari 86% kasus infeksi S. aureus di rumah sakit telah menunjukkan resistensi terhadap kelompok penicillin. Akibat dari resistensi antibiotik ini maka disarankan untuk mencari alternatif lain untuk menghambat pertumbuhan bakteri S. Aureus. Penggunaan alternatif lain dalam menghambat pertumbuhan bakteri S. aureus, salah satunya ialah penggunaan ekstrak dari bahan alam, salah satu tumbuhan yang dapat digunakan ialah tumbuhan Kalonchea Pinnata. Tujuan. Penelitian ini bertujuan dalam mengetahui perbandingan efektivitas daya hambat antara daun cocor bebek (Kalanchoe pinnata) dan amoxicillin terhadap pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus. Metode. Penelitian yang digunakan yaitu penelitian eksperimental laboratorium. Hasil. Terbentuknya zona hambat di setiap konsentrasi ekstrak daun cocor bebek dengan rata-rata zona hambat terbesar pada konsentrasi 100% dan tidak memiliki perbedaan yang signifikan dengan rata-rata zona hambat dari amoxicillin. Kesimpulan. Ekstrak daun cocor bebek (Kalanchoe pinnata) dapat menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus pada konsentrasi 30%, 50%, 75%, dan 100%, serta semakin tinggi konsentrasi ekstrak maka zona hambat yang terbentuk makin besar.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Uncontrolled Keywords: Staphylococcus aureus, ekstrak daun cocor bebek, amoxicillin
Subjects: R Medicine > RK Dentistry
Divisions (Program Studi): Fakultas Ekonomi > Akuntansi
Depositing User: Unnamed user with username pkl2
Date Deposited: 06 Mar 2025 05:20
Last Modified: 06 Mar 2025 05:25
URI: http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/44208

Actions (login required)

View Item
View Item