PENGARUH ZAT ADITIF ASAM DAN WATERGLASS TERHADAP KUAT GESER PASIR DENGAN PENGUJIAN GESER LANGSUNG = THE EFFECT OF ADDITIVE ACID AND WATERGLASS ON THE SHEAR STRENGTH OF SAND WITH DIRECT SHEAR TEST

Pasir merupakan jenis tanah non kohesif yang tidak mempunyai sifat tarik-menarik antar butiran, sehingga antar butirannya menjadi lepas. Karena tanah pasir ini tidak memiliki sifat tarik-menarik antar butirannya, tanah jenis memiliki daya dukung yang rendah, serta lebih dipengaruhi oleh kepadatan tanah. Parameter yang sangat berpengaruh pada daya dukung tanah pasir seperti kepadatan, kadar air, dan karakteristik butiran pasir itu sendiri. Dalam meningkatkan daya dukung tanah itu sendiri, dibutuhkan upaya perbaikan dan perkuatan tanah dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas karakterisktik tanah, utamanya parameter kuat geser tanah sehingga mampu menahan beban tanah atau struktur dengan deformasi yang diizinkan. Untuk meningkatkan parameter kuat geser tanah pasir, diberikan penambahan zat aditif berupa waterglass dan asam sulfat dengan metode grouting. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui parameter fisis dan mekanis tanah pasir yang digunakan, serta menyelidiki daya dukung tanah pasir dengan mengukur parameter kohesi dan sudut geser dalam tanah pada pengujian geser langsung. Selain itu, penelitian ini untuk melihat perbandingan nilai yang dihasilkan dari pengujian geser langsung standard. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mekanika Tanah Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin. Bahan grouting yang digunakan terbagi dalam dua wadah campuran yang berbeda. Wadah pertama berisi air dan waterglass dengan perbandingan 2:3, sedangkan wadah kedua berisi air dan asam sulfat dengan perbandingan 2,25:47,75. Reaksi yang ditimbulkan oleh kedua
campuran ini menghasilkan material berbentuk jelly yang padat. Hal inilah yang diharapkan akan meningkatkan parameter kuat geser tanah pasir. Sampel tanah pasir dimasukkan ke dalam wadah khusus yang dapat menampung kapasitas tekanan alat grouting. Setelah itu, grouting dilakukan hingga cairan grouting keluar pada sela-sela wadah. Hal ini menandakan bahwa cairan grouting telah memenuhi dan menyelimuti tanah pasir. Sampel yang telah di-grouting akan dicetak dan siap untuk diuji dengan metode geser langsung. Berdasarkan hasil penelitian, didapatkan bahwa dengan menggunakan metode grouting pada tanah pasir dapat meningkatkan nilai kohesi tanah pasir. Dimana nilai kohesi pada kondisi Unsaturated mengalami peningkatan sebesar 79,63% dan pada kondisi Saturated sebesar 210,53% dibanding tanah pasir dalam kondisi tanpa stabilisasi.