INCIDENCE MAPPING, CLINICAL ASPECT AND MOLECULAR DETECTION OF PATIENTS WITH ACUTE POSTOPERATIVE ENDOPHTHALMITIS FOLLOWING CATARACT SURGERY AT THE REFERRAL HOSPITAL IN MAKASSAR


Dian, Puteri Pratami (2025) INCIDENCE MAPPING, CLINICAL ASPECT AND MOLECULAR DETECTION OF PATIENTS WITH ACUTE POSTOPERATIVE ENDOPHTHALMITIS FOLLOWING CATARACT SURGERY AT THE REFERRAL HOSPITAL IN MAKASSAR. Skripsi thesis, Universitas Hasanuddin Makassar.

[thumbnail of C025202009_tesis_07-11-2024 BAB 1-2.pdf] Text
C025202009_tesis_07-11-2024 BAB 1-2.pdf

Download (1MB)
[thumbnail of C025202009_tesis_07-11-2024 COVER1.jpg]
Preview
Image
C025202009_tesis_07-11-2024 COVER1.jpg

Download (263kB) | Preview
[thumbnail of C025202009_tesis_07-11-2024 DP.pdf] Text
C025202009_tesis_07-11-2024 DP.pdf

Download (1MB)
[thumbnail of C025202009_tesis_07-11-2024.pdf] Text
C025202009_tesis_07-11-2024.pdf
Restricted to Repository staff only until 25 February 2027.

Download (4MB)

Abstract (Abstrak)

Pendahuluan: Memetakan angka kejadian, mengidentifikasi karakteristik klinis, patogen, tata laksana
terpilih, serta faktor prognostik visual positif pada kasus rujukan endoftalmitis akut pasca operasi katarak
di rumah sakit rujukan Makassar.
Metodologi: Penelitian observasional analitik kohort prospektif dengan sampel 16 kasus rujukan dari
Februari hingga Juli 2024. Data disajikan dengan analisis univariat, hubungan antar variabel dan faktor
visual prognostik baik dianalisis dengan uji chi-square atau uji Fisher's exact. Deteksi patogen dilakukan
menggunakan Polymerase Chain Reaction (PCR) diikuti sekuensing molekuler.
Hasil: Didapatkan insidensi 0,39% dengan rerata usia 62,00 ± 12,33 tahun, rerata onset 7,00 ± 7,86 hari,
dan rerata waktu rujukan 7,00 ± 5,79 hari. Injeksi campuran dan onset cepat signifikan berhubungan
dengan infeksi Gram-negatif (p=0,007, p=0,004). Sebanyak 62,5% sampel mencapai perbaikan visual
dimana 37,5% mencapai Optotipe Snellen. Faktor prognostik positif capaian visus akhir ≥20/200 antara
lain tanpa komorbid diabetes melitus (p=0,034), dirujuk dalam 1-3 hari (p=0,025), dan dirujuk dengan visus
lambaian tangan atau lebih baik (p=0,039). PCR dengan sekuensing mengidentifikasi bakteri pada 93,75%
sampel, Pseudomonas aeruginosa teridentifikasi pada 43,75%. Koinfeksi jamur dan bakteri ditemukan
pada 43,75% sampel.
Kesimpulan: Rujukan cepat, sampel non-diabetes, dan visus awal yang lebih baik merupakan faktor
prognostik signifikan untuk visual akhir yang baik. Deteksi molekuler menunjukkan tingginya kejadian
koinfeksi bakteri dan jamur. Vitrektomi primer dan injeksi antibiotik intravitreal merupakan strategi
pengobatan utama pada seluruh kasus rujukan.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Subjects: R Medicine > R Medicine (General)
Divisions (Program Studi): Fakultas Kedokteran > PPDS Ilmu Penyakit Mata
Depositing User: Unnamed user with username pkl2
Date Deposited: 21 Apr 2025 06:29
Last Modified: 21 Apr 2025 06:29
URI: http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/44127

Actions (login required)

View Item
View Item