Ilham, A. Muhammad (2023) Pengaruh Blanching terhadap Pengeringan Cabai Rawit. Skripsi thesis, Universitas Hasanuddin.
![[thumbnail of G041191013_skripsi_06-11-2023 CAVER1.jpg]](/44110/1.hassmallThumbnailVersion/G041191013_skripsi_06-11-2023%20CAVER1.jpg)

G041191013_skripsi_06-11-2023 CAVER1.jpg
Download (219kB) | Preview
![[thumbnail of G041191013_skripsi_06-11-2023 BAB 1-2.pdf]](/style/images/fileicons/text.png)
G041191013_skripsi_06-11-2023 BAB 1-2.pdf
Download (1MB)
![[thumbnail of G041191013_skripsi_06-11-2023 DP.pdf]](/style/images/fileicons/text.png)
G041191013_skripsi_06-11-2023 DP.pdf
Download (561kB)
![[thumbnail of G041191013_skripsi_06-11-2023.pdf]](/style/images/fileicons/text.png)
G041191013_skripsi_06-11-2023.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (2MB)
Abstract (Abstrak)
Cabai rawit merupakan salah satu hasil pertanian yag banyak di budidayakan karena banyak digunaka pada kalangan masyarakat untuk kebutuhan rumah tangga sehingga mengakibatkan kebutuhan akan cabai semakin meningkat setiap tahunya. Dalam mendapatkan mutu produk pangan yang lebih baik setelah dilakukan proses pengeringan. Pengeringan bahan pangan biasanya dilakukan perlakuan terlebih dahulu salah satunya adalah proses blanching. Metode yang digunakan dengan alat pengering tipe batch drayer dengan suhu pengeringan 40 °C, 50 °C dan 60 °C dengan perlakuan blanching 80 °C dengan waktu 10 menit dan non-blanching. Hasil yang didapatkan pada laju pengeringan mengalami penurunn kadar air yang cepat pada awal pengeringan yang dimana dipengaruhi dengan adanya perlakuan blanching dan waktu pengeringan. Selama proses pengeringan laju pengeringan yang terendah terjadi pada sampel non-blanching dengan suhu 40 °C dan yang tertinggi terjadi pada sampel blanching dengan suhu 60 °C. Pada penurunan nilai moisture ratio dipengaruhi lamanya waktu pengeringan yang dilakukan sehingga semakin lama waktu nilai MR semakin menurun, nilai terendah terjadi pada sampel non-blanching dengan suhu 40 °C dan tertinggi terdapat pada sampel blanching dengan suhu 60 °C. Pada penentuan model matematika yang digunakan model yang terbaik terdapat pada model page karena paling sesuai untuk menggambarkan karakteristik pengeringan cabai rawit dengan untuk semua perlakuan non-blanching maupun blanching karena memiliki nilai R2 tertinggi.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Subjects: | S Agriculture > SF Animal culture |
Divisions (Program Studi): | Fakultas Pertanian > Keteknikan Pertanian |
Depositing User: | Nasyir Nompo |
Date Deposited: | 21 Apr 2025 06:06 |
Last Modified: | 21 Apr 2025 06:06 |
URI: | http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/44110 |