PENGKADERAN CALON LEGISLATIF PEREMPUAN DI DPW PARTAI PERSATUAN PEMBANGUNAN SULAWESI SELATAN TAHUN 2023 = Cadre Development of Female Legislative Candidates in the South Sulawesi United Development Party Regional Executive Board in 2023

FADILLAH ZALZABILAH T. Pengkaderan Calon Legislatif Perempuan Di DPW Partai Persatuan Pembangunan Sulawesi Selatan Tahun 2023 (dibimbing oleh Armin Arsyad dan Ariana Yunus).
Latar belakang. Partai Persatuan Pembangunan sebagai sebuah partai Islam memiliki kader-kader perempuan yang telah mumpuni dan dipersiapkan maju dalam pemilu. Separuh dari anggota DPRD Provinsi Sulawesi Selatan Fraksi Partai Persatuan Pembangunan periode 2019-2024 adalah perempuan. Sebagai partai Islam, PPP membuka ruang yang cukup besar bagi kader perempuan terutama untuk menghadapi Pemilu 2024. Tujuan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pembinaan kader perempuan di Partai Persatuan Pembangunan dan untuk mengetahui peluang calon legislatif perempuan menjadi anggota legislatif di provinsi Sulawesi Selatan. Metode. Tipe penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif deskriptif. Adapun pengambilan data dilakukan melalui wawancara dan dokumentasi. Data kemudian dianalisis secara kualitatif menggunakan teori kaderisasi Veithzal-Mulyadi dan konsep kaderisasi partai politik. Hasil. Hasil penelitian ini memiliki dua hal penting. Pertama, pembinaan kader perempuan di Partai Persatuan Pembangunan Sulawesi Selatan berjalan dengan cukup baik. Kaderisasi di dalam Partai Persatuan Pembangunan merupakan tugas dan fungsi yang dijalankan oleh Bidang Organisasi Kaderisasi Keanggotaan (OKK). PPP Sulsel menjalankan kaderisasi dengan mengadakan pelatihan, pembekalan, dan kegiatan lainnya. Dalam PPP, organisasi sayap partai yang diperuntukkan bagi kader perempuan adalah Wanita Persatuan Pembangunan. PPP dalam merekrut caleg perempuan di Pemilu 2024 merupakan kader yang menjadi pengurus. Kedua, tantangan calon legislatif perempuan Partai Persatuan Pembangunan menjadi anggota legislatif di Provinsi Sulawesi Selatan. Para caleg perempuan PPP sering kali memiliki banyak tanggung jawab, termasuk mengurus anggota keluarga, mengelola tugas-tugas rumah tangga, dan mengejar karier mereka. Politik transaksional yang masih marak terjadi di Pemilu 2024 sehingga menyebabkan caleg-caleg ini dikalahkan oleh caleg lainnya. Meskipun memiliki kualifikasi dan dedikasi terhadap pelayanan publik, banyak kandidat perempuan yang kesulitan bersaing dengan caleg laki-laki yang memiliki akses finansial yang lebih besar. Kesimpulan. Proses kaderisasi yang dijalankan dengan baik oleh pengurus Partai Persatuan Pembangunan Sulawesi Selatan memiliki tantangan yang cukup berat pada persaingan politik yang tidak berimbang disertai dengan caleg laki-laki yang memiliki keunggulan sumber daya.
Kata Kunci : kaderisasi partai politik; caleg perempuan; partai Islam