Pengaruh Kerapatan Vegetasi Terhadap Suhu Permukaan Kawasan Permukiman Kota Makassar Berbasis Citra Landsat 8 = The Effect of Vegetation Density on Surface Temperature in Makassar City Residential Areas Based on Landsat 8 Imagery

Kota Makassar termasuk salah satu kota besar di Indonesia dan merupakan kota
metropolitan yang memiliki kepadatan penduduk tinggi. Hal tersebut menyebabkan
tingginya kebutuhan lahan hunian yang dapat memicu kenaikan suhu permukaan
pada wilayah padat bangunan karena minimnya alokasi ruang untuk vegetasi.
Berdasarkan hal tersebut, peneliti tertarik untuk menganalisis terkait pengaruh
kerapatan vegetasi dan suhu permukaan pada kawasan permukiman di Kota
Makassar. Tujuan penelitian ini adalah untuk 1) Memetakan dan mengidentifikasi
persebaran spasial kerapatan vegetasi dan suhu permukaan pada kawasan
permukiman di Kota Makassar berbasis Citra Landsat 8, 2) Mengidentifikasi
perbedaan kerapatan vegetasi dan suhu permukaan kawasan permukiman pada
tingkat kepadatan yang berbeda, dan 3) Mengidentifikasi pengaruh kerapatan
vegetasi dengan suhu permukaan kawasan permukiman di Kota Makassar.
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif
dan kuantitatif dan berlokasi di Kota Makassar. Data yang digunakan pada
penelitian ini adalah data sekunder yang berupa dokumen RTRW Kota Makassar
dan Cita Satelit Landsat 8. Metode analisis yang digunakan berupa analisis spasial
Normalized Difference Vegetation Index (NDVI) untuk memetakan tingkat
kerapatan vegetasi dan Land Surface Temperature (LST) untuk memetakan suhu
permukaan serta analisis regresi non linear eksponensial untuk mengetahui
pengaruh kerapatan vegetasi terhadap suhu permukaan. Hasil penelitian
menunjukkan sebagian besar wilayah permukiman di Kota Makassar memiliki
vegetasi yang jarang. Suhu di kawasan permukiman bervariasi, dengan sebagian
besar wilayah memiliki suhu sedang hingga hangat. Permukiman di Kota Makassar
dibagi menjadi tiga tingkat kepadatan: rendah, sedang, dan tinggi. Pada tingkat
kepadatan rendah dan sedang, suhu didominasi oleh kelas sedang, sedangkan di
permukiman kepadatan tinggi, suhu cenderung lebih panas. Keraparan vegetasi dan
suhu permukaan secara statistik menunjukkan adanya hubungan yang signifikan di
kawasan permukiman Kota Makassar. Hubungan ini bersifat negatif, artinya
semakin tinggi nilai NDVI, maka semakin rendah nilai LST.