Mario Haring, Andi Muh. (2024) KEDUDUKAN GUBERNUR SEBAGAI WAKIL PELAKSANA DEKONSENTRASI DI PROVINSI SULAWESI BARAT = GOVERNOR'S ROLE AS A DECONCENTRATION AGENT IN WEST SULAWESI PROVINCE. Thesis thesis, UNIVERSITAS HASANNUDDIN.
![[thumbnail of E012222019_tesis_31-12-2024 bab 1-2.pdf]](/style/images/fileicons/text.png)
E012222019_tesis_31-12-2024 bab 1-2.pdf
Download (937kB)
![[thumbnail of E012222019_tesis_31-12-2024 cover1.jpg]](/43952/2.hassmallThumbnailVersion/E012222019_tesis_31-12-2024%20cover1.jpg)

E012222019_tesis_31-12-2024 cover1.jpg
Download (405kB) | Preview
![[thumbnail of E012222019_tesis_31-12-2024 dp.pdf]](/style/images/fileicons/text.png)
E012222019_tesis_31-12-2024 dp.pdf
Download (7MB)
![[thumbnail of E012222019_tesis_31-12-2024.pdf]](/style/images/fileicons/text.png)
E012222019_tesis_31-12-2024.pdf
Restricted to Repository staff only until 24 February 2027.
Download (8MB)
Abstract (Abstrak)
Tujuan dari studi ini adalah untuk menganalisis kedudukan dan pelaksanaan tugas Gubernur sebagai Wakil Pemerintah Pusat khususnya di Provinsi Sulawesi Barat. Gubernur di Indonesia memiliki kedudukan ganda sebagai kepala daerah yang menjalankan otonomi daerah dan sebagai perwakilan pemerintah pusat yang melaksanakan dekonsentrasi. Berbagai regulasi telah mengatur kedudukan ini, namun implementasinya menghadapi sejumlah tantangan, terutama dalam hal alokasi sumber daya, koordinasi kelembagaan, dan pemahaman yang berbeda di kalangan pegawai pemerintah daerah. Studi ini menerapkan metode kualitatif melalui desain studi kasus. Temuan dari penelitian ini mengindikasikan bahwa kedudukan Gubernur sebagai Wakil Pemerintah Pusat belum optimal, terutama karena keterbatasan sumber daya manusia dan anggaran. Struktur kelembagaan yang mendukung peran tersebut juga masih terbatas, dengan tugas-tugas dekonsentrasi yang sering kali dibebankan pada perangkat daerah tanpa alokasi anggaran yang memadai dari pemerintah pusat. Selain itu, perbedaan pemahaman terkait kedua kedudukan gubernur menambah kompleksitas pelaksanaan tugas. Penelitian ini merekomendasikan penguatan kelembagaan dan peningkatan alokasi sumber daya untuk mendukung efektifitas pelaksanaan dekonsentrasi. Studi ini diharapkan mampu memberikan kontribusi bagi pengembangan kebijakan desentralisasi dan dekonsentrasi di Indonesia, serta memperbaiki koordinasi antara pemerintah pusat dan daerah.
Item Type: | Thesis (Thesis) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Desentralisasi, Otonomi Daerah, Dekonsentrasi, Gubernur sebagai Wakil Pemerintah Pusat. |
Subjects: | H Social Sciences > H Social Sciences (General) |
Divisions (Program Studi): | Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Ilmu Administrasi Publik |
Depositing User: | Unnamed user with username pkl2 |
Date Deposited: | 15 Apr 2025 06:29 |
Last Modified: | 15 Apr 2025 06:29 |
URI: | http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/43952 |