Adrian, Bhuwana Abdi Padang (2025) PENGARUH PERUBAHAN VARIASI COLAR TERHADAP GERUSAN LOKAL DI SEKITAR PILAR SECARA EKSPERIMENTAL. Skripsi thesis, Universitas Hasanuddin Makassar.
![[thumbnail of D011201118_skripsi_02-01-2025 bab 1-2.pdf]](/style/images/fileicons/text.png)
D011201118_skripsi_02-01-2025 bab 1-2.pdf
Download (1MB)
![[thumbnail of D011201118_skripsi_02-01-2025 cover1.jpg]](/43900/2.hassmallThumbnailVersion/D011201118_skripsi_02-01-2025%20cover1.jpg)

D011201118_skripsi_02-01-2025 cover1.jpg
Download (241kB) | Preview
![[thumbnail of D011201118_skripsi_02-01-2025 dp.pdf]](/style/images/fileicons/text.png)
D011201118_skripsi_02-01-2025 dp.pdf
Download (274kB)
![[thumbnail of D011201118_skripsi_02-01-2025.pdf]](/style/images/fileicons/text.png)
D011201118_skripsi_02-01-2025.pdf
Restricted to Repository staff only until 24 February 2027.
Download (5MB)
Abstract (Abstrak)
Sungai adalah saluran terbuka yang terbentuk secara alami di muka bumi yang mengalir menurut kondisi permukaan bumi dari mata air melewati beberapa alur sungai menuju ke danau atau laut secara dinamis. Air yang mengalir di dalam sungai akan mengakibatkan penggerusan tanah dasarnya. Proses gerusan dapat terjadi karena adanya perubahan morfologi sungai berupa tikungan dan penyempitan saluran atau adanya bangunan-bangunan air seperti pilar, abutmen, bendung, dan sebagainya. Selain itu, perubahan pola aliran akibat morfologi sungai terjadi karena adanya halangan yang melintang di sungai berupa bangunan sungai seperti pilar dan abutmen jembatan, krib sungai, pintu air dan sebagainya yang diikuti gerusan local disekitar bangunan. Ketika aliran dipisahkan oleh halangan (bangunan) tak bergerak di daerah dasar sungai maka akan berpotensi terjadinya gerusan dan sedimen yang timbul karena adanya akselerasi (percepatan) dan deselerasi (perlambatan) aliran di sekitar halangan. Fenomena tersebut dapat menyebabkan degradasi dan agradasi di sekitar pilar. Degradasi ini berlangsung secara terus menerus hingga tercapainya keseimbangan antara suplai dengan angkutan sedimen yang saling memperbaiki. Dengan adanya pilar, maka terjadi ketidak seimbangan karena jumlah angkutan sedimen lebih besar dari pada suplai sedimenya. Hal ini menyebabkan semakin dalamnya lubang gerusan (scour hole) pada pilar.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Subjects: | T Technology > TA Engineering (General). Civil engineering (General) |
Divisions (Program Studi): | Fakultas Teknik > Teknik Sipil |
Depositing User: | Unnamed user with username pkl2 |
Date Deposited: | 16 Apr 2025 01:30 |
Last Modified: | 16 Apr 2025 01:30 |
URI: | http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/43900 |