Geologi dan Perubahan Topografi Formasi Granit Kambuno Tahun 1991 dan 2014 Daerah Sabbang, Kecamatan Sabbang, Kabupaten Luwu Utara, Provinsi Sulawesi Selatan = Geology and Topographic Changes of the Kambuno Granite Formation in 1991 and 2014 in the Sabbang Area, Sabbang Subdistrict, North Luwu Regency, South Sulawesi.

FARHAN. MUHAMMAD. Geologi dan Perubahan Topografi Formasi Granit Kambuno Tahun 1991 dan 2014 Daerah Sabbang, Kecamatan Sabbang, Kabupaten Luwu Utara, Provinsi Sulawesi Selatan. (dibimbing oleh Hendra Pachri)
Secara administratif daerah penelitian termasuk dalam wilayah daerah Sabbang, Kecamatan Sabbang, Kabupaten Luwu Utara, Provinsi Sulawesi Selatan. Secara geografis terletak pada koordinat 121° 11' 00" - 121° 14' 00" BT dan 2° 34' 00" - 2° 38' 00" LS. Daerah penelitian termasuk dalam Lembar Sabbang nomor 2113-13 Peta Rupa Bumi Indonesia skala 1:50.000 Edisi I – 1991 yang diterbitkan oleh BAKOSURTANAL (Cibinong, Bogor). Penelitian dengan judul “Geologi dan Perubahan Topografi Formasi Granit Kambuno Tahun 1991 dan 2014 Daerah Sabbang, Kecamatan Sabbang, Kabupaten Luwu Utara, Provinsi Sulawesi Selatan” dimaksudkan untuk melakukan pemetaan geologi permukaan pada Daerah Sabbang dan sekitarnya, Kecamatan Sabbang, Kabupaten Luwu Utara, Provinsi Sulawesi Selatan menggunakan peta dasar dengan skala 1:25.000 dan melakukan perbandingan Peta Rupa Bumi Indonesia dengan data DEM SRTM. Metode yang digunakan pada penelitian ini ialah pemetaan geologi permukaan dan metode perbandingan profil topografi. Dari hasil penelitian diperoleh kesimpulan bahwa geomorfologi daerah penelitian disusun oleh satuan geomorfologi pedataran rendah denudasional dan satuan geomorfologi perbukitan denudasional. Jenis sungai yang berkembang ialah sungai periodik, dengan tipe genetik secara umum merupakan tipe genetik insekuen. Pola aliran yang berkembang ialah dendritik dan paralel. Berdasarkan karakter geomorfologi yang dijumpai, stadia daerah penelitian termasuk dalam stadia muda menjelang dewasa. Stratigrafi daerah penelitian berdasarkan litostratigrafi tidak resmi yang terbagi menjadi 3 satuan yaitu: Satuan granit, satuan granodiorit, dan satuan diorit. Struktur geologi yang berkembang di daerah penelitian berdasarkan data lapangan, pengolahan dan analisa data kekar, cermin sesar serta interpretasi peta lineament dibagi menjadi dua, yaitu: Struktur kekar yang sistematik dan struktur sesar yang merupakan Sesar Geser Sabbang. Bahan galian pada daerah penelitian yang dijumpai yaitu bahan galian batuan granit. DEM SRTM memberikan variasi topografi yang lebih detail sedangkan peta RBI kurang variatif terhadap perubahan topografi. DEM RBI kurang akurat dalam menangkap detail elevasi yang ada di lapangan dibandingkan dengan DEM SRTM. Yang mana adanya data di lapangan yang memvalidasi kebenaran data DEM SRTM mengindikasikan bahwa DEM RBI tidak sepenuhnya representatif, DEM RBI yang tahun 1991 memiliki keterbatasan dalam merepresentasikan keadaan sekarang, di sisi lain DEM SRTM yang lebih baru dapat menangkap perubahan tersebut, sehingga lebih relevan dalam penggunaannya kedepan.