PERUMAHAN DISABILITAS DI KOTA MAKASSAR

Latar belakang. Sebagai negara hukum yang berkomitmen pada konsep welfare state, Indonesia berupaya mewujudkan kesejahteraan yang inklusif bagi seluruh masyarakat, termasuk penyandang disabilitas. Berdasarkan UU No. 8 Tahun 2016, penyandang disabilitas memiliki hak-hak fundamental seperti akses terhadap pendidikan, kesehatan, pekerjaan, dan lingkungan yang mendukung partisipasi sosial secara penuh. Namun, di Kota Makassar, implementasi kebijakan yang diatur dalam Perda No. 6 Tahun 2013 masih menghadapi berbagai kendala, seperti minimnya fasilitas aksesibilitas, kurangnya pemberdayaan, dan stigma sosial. Data Dinas Sosial pada tahun 2021 mencatat mayoritas penyandang disabilitas di Makassar bekerja dalam kondisi yang tidak layak, yang semakin memperparah hubungan antara disabilitas dan kemiskinan.Kurangnya infrastruktur ramah disabilitas, seperti rumah yang tidak memiliki aksesibilitas dasar, menjadi salah satu hambatan utama dalam menciptakan lingkungan yang inklusif. Untuk mengatasi hal ini, diperlukan langkah konkret berupa optimalisasi fasilitas dasar yang inklusif serta pemberdayaan individu. Dengan pendekatan yang holistik, penyandang disabilitas dapat hidup mandiri dan berkontribusi secara aktif dalam masyarakat.. Tujuan. Perancangan ini bertujuan untuk mewadahi seluruh Penyandang Disabilitas di Kota Makassar. Metode. Perancangan ini menggunakan metode kualitatif dan teknis analisis data deskriptif. Data dikumpulkan melalui studi pustaka, studi literatur, dan observasi. Hasil. Perancangan Perumahan Disabilitas dilengkapi dengan fasilitas Unit Khusus Disabilitas Daksa,Netra,Rungu,dan Wicara.Terdapat Fasilitas Workshop ,Fasilitas Ibadah,Taman Dan Pos Keamanan. Kesimpulan. Kesimpulan dari desain perumahan disabilitas di Kota Makassar adalah bahwa desain ini bertujuan untuk menciptakan lingkungan yang inklusif dan aksesibel, sehingga penyandang disabilitas dapat hidup mandiri dan berdaya.