LABORATORIUM PENANGGULANGAN PENYAKIT MENULAR DI MAKASSAR

Indonesia sebagai negara dengan populasi terbesar keempat di dunia, menghadapi tantangan kesehatan akibat pertumbuhan jumlah penduduk yang pesat, yang berkontribusi pada tingginya prevalensi penyakit menular seperti tuberkulosis, HIV/AIDS, malaria, dan penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi. Kota Makassar sebagai pusat kesehatan di Sulawesi Selatan, mencatatkan angka kasus penyakit menular yang signifikan, termasuk diare, tuberkulosis, dan COVID-19. Untuk mendukung penanggulangan penyakit menular, keberadaan fasilitas laboratorium yang memadai sangat diperlukan. Balai Teknis Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BTKLPP) Kelas I Makassar memiliki peran penting dalam pencegahan dan pengendalian penyakit
menular di wilayah tersebut. Namun, keterbatasan fasilitas laboratorium yang ada membutuhkan peningkatan sarana dan prasarana untuk mendukung surveilans berbasis laboratorium. Penelitian ini bertujuan untuk merancang Laboratorium Penanggulangan Penyakit Menular yang mendukung peningkatan kinerja
BTKLPP dalam surveilans epidemiologi, penanganan penyakit menular baru, serta respons terhadap kedaruratan kesehatan masyarakat. Perancangan laboratorium ini difokuskan pada pengembangan unit laboratorium virologi dan kapasitas laboratorium biomolekuler untuk mendukung deteksi penyakit menular, termasuk COVID-19. Dengan penguatan sistem laboratorium melalui rencana strategis nasional, diharapkan laboratorium ini dapat mengoptimalkan pengendalian penyakit menular di Sulawesi Selatan serta mendukung kesiapsiagaan menghadapi pandemi dan wabah penyakit di masa depan.