Syarifuddin, Abrar Pratama (2024) PERBANDINGAN EFEKTIFITAS FENITOIN DAN SILVER SULFADIAZIN TOPIKAL PADA PENYEMBUHAN LUKA TERBUKA = COMPARATIVE EFFECTIVENESS OF TOPICAL PHENYTOIN AND SILVER SULFADIAZINE IN PROMOTING WOUND HEALING. Thesis thesis, UNIVERSITAS HASANNUDDIN.
![[thumbnail of C045192006_tesis_14-01-2025 bab 1-2.pdf]](/style/images/fileicons/text.png)
C045192006_tesis_14-01-2025 bab 1-2.pdf
Download (668kB)
![[thumbnail of C045192006_tesis_14-01-2025 cover1.jpg]](/43777/2.hassmallThumbnailVersion/C045192006_tesis_14-01-2025%20cover1.jpg)

C045192006_tesis_14-01-2025 cover1.jpg
Download (297kB) | Preview
![[thumbnail of C045192006_tesis_14-01-2025 dp.pdf]](/style/images/fileicons/text.png)
C045192006_tesis_14-01-2025 dp.pdf
Download (73kB)
![[thumbnail of C045192006_tesis_14-01-2025.pdf]](/style/images/fileicons/text.png)
C045192006_tesis_14-01-2025.pdf
Restricted to Repository staff only until 20 February 2027.
Download (1MB)
Abstract (Abstrak)
Latar Belakang: Penyembuhan luka melibatkan proses perbaikan dan regenerasi jaringan yang kompleks. Fenytoin dan silver sulfadiazin adalah pengobatan topikal yang dapat mempercepat proses ini. Fenytoin telah menunjukkan manfaat untuk berbagai jenis luka jaringan lunak, sementara silver sulfadiazin efektif terhadap infeksi bakteri pada luka bakar. Namun, diperlukan lebih banyak penelitian untuk membandingkan efek keduanya dalam penyembuhan luka insisi. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan efektivitas salep silver sulfadiazin dan salep fenytoin dalam penyembuhan luka pada tikus Wistar. Metode: Penelitian eksperimental ini melibatkan 45 ekor tikus Wistar albino jantan berusia 2–3 bulan yang dibagi ke dalam tiga kelompok perlakuan: Kelompok I menerima silver sulfadiazin, Kelompok II menerima fenytoin, dan Kelompok III adalah kelompok kontrol yang tidak diberi perlakuan. Setiap kelompok terdiri dari 5 ekor tikus yang diamati pada hari ke-0, ke-6, dan ke-14. Tikus dibius, kemudian dilakukan insisi pada kulit dan pengobatan topikal diterapkan sekali sehari. Setelah euthanasia, sampel biopsi diambil untuk analisis histologis. Data dianalisis menggunakan SPSS versi 24 (p < 0,01).
Hasil: Pada hari ke-6, luka pada kelompok yang diberi fenytoin menunjukkan kerak yang lebih sedikit dan lebih banyak bekuan darah dibandingkan dengan kelompok yang diberi silver sulfadiazin. Pada hari ke-14, luka yang diberi fenytoin menunjukkan penyembuhan yang paling cepat. Fenytoin secara signifikan meningkatkan ketebalan jaringan granulasio dan jumlah fibroblas. Pada awalnya, luka yang diberi silver sulfadiazin
menunjukkan lebih banyak polimorfonuklear neutrofil (PMN), namun pada hari ke-14, fenytoin menyebabkan peningkatan inflamasi yang signifikan.
Kesimpulan: Baik fenytoin maupun silver sulfadiazin memberikan dampak positif terhadap penyembuhan luka, meskipun fenytoin menunjukkan penutupan luka yang lebih cepat dan peningkatan inflamasi dibandingkan dengan kelompok silver sulfadiazin dan kontrol. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengungkap mekanisme yang mendasari efek-efek ini serta implikasi klinisnya.
Item Type: | Thesis (Thesis) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | fenytoin, silver sulfadiazin, penyembuhan luka, granulasio, fibroblas, polimorfonuklear neutrofil. |
Subjects: | R Medicine > R Medicine (General) |
Divisions (Program Studi): | Fakultas Kedokteran > PPDS Ilmu Bedah |
Depositing User: | Unnamed user with username pkl2 |
Date Deposited: | 09 Apr 2025 06:31 |
Last Modified: | 09 Apr 2025 06:31 |
URI: | http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/43777 |