PENANGANAN PROLAPSUS UTERI PADA SAPI BALI DI DESA AJUE KECAMATAN DONRI-DONRI KABUPATEN SOPPENG

Gangguan reproduksi yang sering terjadi pada peternakan sapi adalah Prolapsus uteri. Prolapsus uteri adalah perubahan posisi uterus keluar melewati vagina dan menggantung di vulva. Faktor predisposisi kejadian Prolapsus uteri berasosiasi dengan anatomi uterus, hipokalsemia, distokia berkepanjangan, traksi janin, ukuran janin terlalu besar, tertahannya selaput amnion, penyakit kronis, dan paresis. Pada tanggal 1 Februari 2024, Dg. Ilyas, pemilik seekor sapi betina dengan perkiraan bobot ± 250 Kg, body condition score 3, umur ± 5 tahun yang berada di desa Ajue, Kecamatan Donri-Donri Kabupaten Soppeng, melaporkan suatu kejadian ke dokter hewan terkait kondisi sapi yang dia pelihara. yang kemudian diikuti dengan adanya massa berwarna pink hingga cokelat tua yang menonjol keluar dari vagina, menggantung ke belakang tubuh pasca melahirkan. Sapi tersebut didiagnosa mengalami Prolapsus uteri yang terjadi akibat distokia yang kemudian diikuti dengan adanya massa berwarna pink hingga cokelat tua yang menonjol keluar dari vagina, menggantung ke belakang tubuh pasca melahirkan. Penanganan dilakukan dengan reposisi untuk mengembalikan posisi uterus. Pengobatan yang diberikan yaitu, Biosan TP®, Collibact Inj®, Dexamethason dan Vitamin ADE.