PENANGANAN DOWNER COW SYNDROME (DCS) PADA SAPI PERAH DI BBPTUHPT BATURRADEN = TREATMENT OF DOWNER COW SYNDROME (DCS) IN DAIRY COWS AT BBPTUHPT BATURRADEN


Romadhan, Fatoni Awal (2024) PENANGANAN DOWNER COW SYNDROME (DCS) PADA SAPI PERAH DI BBPTUHPT BATURRADEN = TREATMENT OF DOWNER COW SYNDROME (DCS) IN DAIRY COWS AT BBPTUHPT BATURRADEN. Thesis thesis, UNIVERSITAS HASANNUDDIN.

[thumbnail of Cover]
Preview
Image (Cover)
C024231009_skripsi_10-01-2025 cover1.jpg

Download (187kB) | Preview
[thumbnail of Bab 1-2] Text (Bab 1-2)
C024231009_skripsi_10-01-2025 bab 1-2.pdf

Download (1MB)
[thumbnail of Dapus] Text (Dapus)
C024231009_skripsi_10-01-2025 dp.pdf

Download (102kB)
[thumbnail of Full Text] Text (Full Text)
C024231009_skripsi_10-01-2025.pdf
Restricted to Repository staff only until 20 February 2027.

Download (1MB)

Abstract (Abstrak)

Pengembangan sektor peternakan dapat memberikan pengaruh yang besar dalam meningkatkan kebutuhan gizi masyarakat. Terdapat beberapa kendala yang dihadapi dalam peternakan sapi perah seperti banyaknya kejadian sapi ambruk yang dialami pada sapi atau disebut sebagai Downer Cow Syndrome (DCS). DCS memiliki dampak ekonomi yang signifikan pada peternakan sapi perah seperti biaya untuk perawatan, penurunan produksi susu dan juga penurunan usia produktif setelah pemulihan. Sekitar 450.000 sapi DCS dilaporkan setiap tahunnya di Amerika Serikat, dengan 25% produsen susu di Amerika Serikat melaporkan setidaknya 1 ekor sapi DCS per tahun. Oleh karena itu, perlu dilakukan pemeriksaan dan penanganan yang tepat terhadap kejadian kasus DCS. Tujuan dari penulisan ini adalah untuk mengetahui faktor apa saja yang dapat menyebabkan DCS serta bagaimana penanganannya. Pengamatan dilakukan pada tanggal 02-15 September 2024 di Balai Besar Pembibitan Ternak Unggul dan Hijauan Pakan Ternak (BBPTUHPT) Baturraden tepatnya pada farm Manggala. Metode yang digunakan dengan menanyakan anamnesa hewan kemudian dilakukan pemeriksaan fisik pada hewan. Hasil yang didapatkan adalah sapi perah dengan eartag 2817 mengalami kasus downer cow syndrome pada saat digembalakan di siang hari, tidak ada riwayat penyakit, telah melahirkan 3x dengan kelahiran yang normal dan pedet sehat, sapi mengalami sternal recumbency dengan kepala yang masih dapat diangkat sendiri. Kesimpulan dari kasus ini adalah sapi telah ditangani dengan baik namun masih pada kondisi sternal recumbency sehingga membutuhkan waktu yang lebih lama untuk sapi agar dapat berdiri kembali

Item Type: Thesis (Thesis)
Uncontrolled Keywords: Downer Cow Syndrome, DCS, Sapi Perah
Subjects: R Medicine > R Medicine (General)
Divisions (Program Studi): Fakultas Kedokteran > Profesi Dokter Hewan
Depositing User: Unnamed user with username pkl2
Date Deposited: 09 Apr 2025 01:19
Last Modified: 09 Apr 2025 01:19
URI: http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/43729

Actions (login required)

View Item
View Item