Perbandingan kadar reseptor vasokonstriktor, norepinefrin, dan copeptin pada pasien syok sepsis sebelum terpasang dan setelah lepas vasopressor = COMPARISON OF VASOCONSTRICTOR RECEPTORS, NOREPINEPHRINE, AND COPEPTIN LEVELS IN SEPTIC SHOCK PATIENTS BEFORE ADMINISTRATION AND AFTER WITHDRAWAL OF VASOPRESSORS A Review On Vasopressors Discontinuation Order In Recovery Phase of Septic Shock

ABSTRAK
Latar belakang: Kombinasi Norepinefrin dan Vasopressin direkomendasikan
untuk memperbaiki status hemodinamik pada pasien syok sepsis. Namun saat
kondisi pasien membaik, masih menjadi perdebatan mengenai vasopressor mana
yang harus dihentikan terlebih dahulu. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengetahui perbandingan kadar reseptor adrenergic α1A, reseptor vasopressin
V1A, norepinefrin, dan copeptin pada pasien syok sepsis sebelum terpasang
vasopressor dan setelah lepas dari vasopressor.
Metode: Penelitian ini merupakan studi kohort prospektif. Sampel diambil adalah
pasien syok sepsis yang dirawat di ICU RSUP Wahidin Sudirohusodo dan RSUD
Dr. Kanudjoso Djatiwibowo. Sampel di ambil sebelum terpasang vasopressor dan
setelah lepas dari vasopressor. Penelitian berlangsung dari Februari – Juli 2024.
Hasil: Kadar reseptor α1A, reseptor vaskopressin V1A, norepinefrin, dan copeptin
akan meningkat pada pasien syok sepsis yang membaik, namun pada pasien yang
kembali syok setelah lepas dari vasopressor didapatkan penurunan kadar copeptin
yang bermakna (p = 0.048). Pada pasien syok sepsis yang meninggal didapatkan
peningkatan kadar reseptor α1A (p = < 0.001), reseptor vaskopressin V1A (p = <
0.001), norepinefrin (p = 0.015), dan copeptin (p = 0.037) dibandingkan pasien
yang hidup.
Kesimpulan: Kadar copeptin yang rendah di plasma mengakibatkan resiko
terjadinya syok berulang. Sehingga hal ini dapat dijadikan pertimbangan untuk
mempertahankan vasopressin setelah golongan katekolamin dihentikan.