Rachim, Nurwahyuni (2025) PENGARUH PEMBERIAN PROBIOTIK LACTOBACILLUS REUTERII TERHADAP KADAR SERUM BILIRUBIN BAYI PREMATUR. Skripsi thesis, Universitas Hasanuddin Makassar.
![[thumbnail of C105201003_skripsi_10-01-2025 bab 1-2.pdf]](/style/images/fileicons/text.png)
C105201003_skripsi_10-01-2025 bab 1-2.pdf
Download (1MB)
![[thumbnail of C105201003_skripsi_10-01-2025 cover1.jpg]](/43598/2.hassmallThumbnailVersion/C105201003_skripsi_10-01-2025%20cover1.jpg)

C105201003_skripsi_10-01-2025 cover1.jpg
Download (259kB) | Preview
![[thumbnail of C105201003_skripsi_10-01-2025 dp.pdf]](/style/images/fileicons/text.png)
C105201003_skripsi_10-01-2025 dp.pdf
Download (3MB)
![[thumbnail of C105201003_skripsi_10-01-2025.pdf]](/style/images/fileicons/text.png)
C105201003_skripsi_10-01-2025.pdf
Restricted to Repository staff only until 18 February 2027.
Download (4MB)
Abstract (Abstrak)
Pendahuluan : Probiotik memiliki banyak manfaat, terutama untuk system pencernaan, melalui berbagai mekanisme kerja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian probiotik Lactobacillus reuteri terhadap kadar bilirubin serum pada bayi prematur. Tujuan : Menilai pengaruh pemberian probiotik lactobacillus reuteri terhadap kadar serum bilirubin pada bayi prematur. Metode: Desain penelitian ini menggunakan rancangan uji coba terkontrol secara acak (randomized controlled trial/RCT). Populasi penelitian terdiri dari bayi yang lahir dengan usia kehamilan 32 sampai < 37 minggu dan berat lahir 1000 gram sampai 2499 gram yang lahir dan dirawat di NICU (Neonatal Intensive Care Unit). Jumlah sampel penelitian terdiri dari 20 bayi yang mendapatkan probiotik dan 20 bayi yang tidak mendapatkan probiotik. Uji statistik yang digunakan adalah uji T berpasangan dan tidak berpasangan, uji Wilcoxon, dan uji Mann Whitney. Hasil: Tidak terdapat perbedaan bermakna antara kadar bilirubin serum awal dan akhir pada bayi yang mendapatkan probiotik Lactobacillus reuteri dengan kelompok kontrol. Tidak terdapat perbedaan bermakna antara kadar bilirubin serum awal dan akhir pada bayi yang menjalani fototerapi yang mendapatkan probiotik lactobacillus reuteri dengan kelompok kontrol. Tidak ada perbedaan yang signifikan antara kadar bilirubin serum awal dan akhir pada bayi yang tidak menjalani fototerapi antara bayi yang mendapat probiotik lactobacillus reuteri dengan bayi yang tidak mendapat probiotik lactobacillus reuteri. Persentase bayi prematur dengan hiperbilirubinemia yang menerima fototerapi lebih tinggi pada bayi yang menerima probiotik lactobacillus reuteri dibandingkan dengan bayi yang tidak menerima probiotik. Tidak ada perbedaan yang signifikan dalam hal kebutuhan manajemen fototerapi antara bayi prematur yang menerima probiotik lactobacillus reuteri dan yang tidak menerima probiotik. Kesimpulan: Pemberian probiotik lactobacillus reuteri pada bayi untuk mencegah dan mengatasi hiperbilirubinemia belum dapat dilakukan secara rutin.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Subjects: | S Agriculture > SF Animal culture |
Divisions (Program Studi): | Fakultas Kedokteran > PPDS Ilmu Kesehatan Anak |
Depositing User: | Unnamed user with username pkl2 |
Date Deposited: | 25 Mar 2025 01:50 |
Last Modified: | 25 Mar 2025 01:50 |
URI: | http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/43598 |