Salim, Nurul Syahputri (2025) HUBUNGAN TINDAKAN ANESTESI TERHADAP KEJADIAN GANGGUAN KOGNITIF PASCAANESTESI PADA PASIEN GERIATRI DI RSUP DR WAHIDIN SUDIROHUSODO (Berdasarkan Skor MMSE). Skripsi thesis, UNIVERSITAS HASANNUDDIN.
![[thumbnail of C011211224_skripsi_21-01-2025 bab 1-2.pdf]](/style/images/fileicons/text.png)
C011211224_skripsi_21-01-2025 bab 1-2.pdf
Download (658kB)
![[thumbnail of C011211224_skripsi_21-01-2025 cover1.jpg]](/43581/2.hassmallThumbnailVersion/C011211224_skripsi_21-01-2025%20cover1.jpg)

C011211224_skripsi_21-01-2025 cover1.jpg
Download (280kB) | Preview
![[thumbnail of C011211224_skripsi_21-01-2025 dp.pdf]](/style/images/fileicons/text.png)
C011211224_skripsi_21-01-2025 dp.pdf
Download (300kB)
![[thumbnail of C011211224_skripsi_21-01-2025.pdf]](/style/images/fileicons/text.png)
C011211224_skripsi_21-01-2025.pdf
Restricted to Repository staff only until 18 February 2027.
Download (1MB)
Abstract (Abstrak)
Latar belakang: Disfungsi kognitif atau sering dikenal dengan gangguan kognitif adalah gangguan memori, perubahan persepsi, masalah dalam berkomunikasi, penurunan fokus dan atensi, dan hambatan dalam melaksanakan tugas harian (Muzamil et al., 2014). Penyebab disfungsi kognitif adalah multifaktorial. Salah satu faktor yang berkontribusi adalah jenis operasi (Kimiaei-Asadi et al., 2022). Penurunan kinerja kognitif ini rentan terjadi pada pasien geriatric (60 tahun) yang disebabkan tindakan operasi dan anestesi (Maharani et al., 2021). Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian anestesi terhadap kejadian gangguan kognitif pascaanestesi pada pasien geriatri di RSUP DR Wahidin Sudirohusod berdasarkan skor MMSE. Metode: Penelitian ini menggunakan metode consecutive sampling yaitu teknik pengambilan sampel yang telah diseleksi sesuai dengan kriteria inklusi dan kriteria eksklusi yang ditentukan. Responden penelitian merupakan pasien rawat inap di Rumah Sakit Wahidin Sudirohusodo Makassar periode November - Desember 2024 yang memenuhi kriteria inklusi. Responden berjumlah 19 pasien yang terdiri dari pasien yang akan menjalani operasi. Data yang digunakan adalah data primer yang didapatkan dari wawancara menggunakan kuisioner Mini Mental State Examination (MMSE) dengan subjek penelitian dan data sekunder berupa rekam medis pasien. Hasil: Hasil penelitian ini menunjukkan dari 19 responden terdapat 17 orang yang mengalami peningkatan fungsi kognitif dan 2 orang memiliki skor yang sama baik praanestesi dan pascaanestesi. Hasil uji Wilcoxon Test didapatkan p value = 0,001 (p < 0,05) pada pasien, sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara Skor MMSE pascaanestesi dan Skor MMSE praanestesi pada pasien geriatri di RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo Kota Makassar, yaitu tidak terjadi penurunan fungsi kognitif setelah pemberian anestesi. Kesimpulan: Penelitian ini menemukan tidak terdapat hubungan antara jenis kelamin, jenis operasi dan anestesi dengan kejadian gangguan kognitif pada pasien geriatri namun terdapat perbedaan berupa peningkatan fungsi kognitif pada Skor MMSE praanestesi dan pascaanestesi pada pasien geriatri. Selain itu terdapat hubungan antara riwayat pendidikan dengan kejadian gangguan kognitif pada pasien geriatri pascaanestesi di RSUP Dr Wahidin Sudirohusodo Kota Makassar.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Subjects: | R Medicine > R Medicine (General) |
Divisions (Program Studi): | Fakultas Kedokteran > Pendidikan Dokter |
Depositing User: | Unnamed user with username pkl2 |
Date Deposited: | 21 Mar 2025 04:48 |
Last Modified: | 21 Mar 2025 04:48 |
URI: | http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/43581 |