Profil Penderita Hemofilia Dewasa di Rumah Sakit Pendidikan di Makassar Periode Januari-Desember 2023


Rahim, St. Rahma (2025) Profil Penderita Hemofilia Dewasa di Rumah Sakit Pendidikan di Makassar Periode Januari-Desember 2023. Skripsi thesis, Universitas Hasanuddin Makassar.

[thumbnail of C011211113_skripsi_21-01-2025 bab 1-2.pdf] Text
C011211113_skripsi_21-01-2025 bab 1-2.pdf

Download (6MB)
[thumbnail of C011211113_skripsi_21-01-2025 cover1.jpg]
Preview
Image
C011211113_skripsi_21-01-2025 cover1.jpg

Download (180kB) | Preview
[thumbnail of C011211113_skripsi_21-01-2025 dp.pdf] Text
C011211113_skripsi_21-01-2025 dp.pdf

Download (6MB)
[thumbnail of C011211113_skripsi_21-01-2025.pdf] Text
C011211113_skripsi_21-01-2025.pdf
Restricted to Repository staff only until 18 February 2027.

Download (12MB)

Abstract (Abstrak)

Latar Belakang: Hemofilia adalah gangguan pembekuan darah yang yang didasari oleh penurunan genetik secara x-linked resesif dan disebabkan oleh defisiensi faktor pembekuan. Hemofilia terbagi atas 2 jenis, hemofilia A yang terjadi akibat mutasi gen faktor VIII dan hemofilia B yang disebabkan oleh defisiensi faktor IX. Pada keadaan normal, faktor pembekuan akan mengaktifkan faktor x yang akan mengaktifkan aktivator protrombin sehingga mengubahnya menjadi trombin, trombin akan membantu mengubah fibrinogen menjadi fibrin dan membentuk sumbatan. Pada tahun 2018, terdapat 210.454 dari 337.000 pasien dengan gangguan perdarahan di seluruh dunia yang menderita hemofilia, sedangkan di Indonesia terdapat 2.035 pasien hemofilia A dan 310 pasien hemofilia B yang banyak ditemukan pasa rentang usia 19-44 tahun dan 5-13 tahun.
Tujuan: Mengetahui profil penderita hemofilia dewasa di Rumah Sakit Pendidikan di Makassar periode Januari-Desember 2023.
Metode: Penelitisn ini menggunakan desain observasional analitik dengan pendekatan cross-sectional study menggunakan data rekam medik sebagai sampel penelitian.
Hasil: Dari total 47 data menunjukkan bahwa mayoritas pasien adalah laki-laki (95,7%) dengan kelompok usia terbanyak berada pada rentang dewasa muda (18-44 tahun, 93,6%). Sebagian besar penderita menderita hemofilia A (89,4%), sedangkan sisanya adalah hemofilia B (10,6%). Frekuensi kunjungan terapi profilaksis kontinyu sebagian besar berada di bawah 52 kali per tahun (91,5%), mengindikasikan keterbatasan akses terhadap pengelolaan terapi optimal.
Kesimpulan: Temuan ini mencerminkan pola pewarisan genetik hemofilia yang lebih sering terjadi pada laki-laki, dominasi hemofilia A sebagai jenis paling umum, serta perlunya peningkatan akses terhadap terapi profilaksis untuk mencegah komplikasi jangka panjang.
Kata Kunci: Hemofilia, Hemofilia A, Hemofilia B.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Subjects: R Medicine > R Medicine (General)
Divisions (Program Studi): Fakultas Kedokteran > Pendidikan Dokter
Depositing User: Unnamed user with username pkl2
Date Deposited: 21 Mar 2025 03:00
Last Modified: 21 Mar 2025 03:00
URI: http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/43545

Actions (login required)

View Item
View Item