Faktor Risiko Kejadian Infeksi Saluran Kemih (ISK) pada Anak di RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar

Latar Belakang: Penyakit Infeksi Saluran Kemih (ISK) pada Anak masih menjadi masalah utama di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Penelitian di Eropa pada tahun 2021 prevalensi ISK pada anak yaitu 7,8%. Di Amerika Serikat, terdapat sekitar 1,5 juta kunjungan rawat jalan anak setiap tahunnya karena ISK. Di Indonesia, dari 200 anak yang dievaluasi ada sebanyak 57% anak yang menderita ISK. Berbagai jenis mikroorganisme yang dapat meyebabkan terjadinya ISK, seperti bakteri, virus, dan jamur, namun penyebab tersering terjadinya penyakit infeksi ini adalah bakteri. E. Coli. Faktor risiko terjadinya ISK pada anak yaitu usia, jenis kelamin, kelainanan saluran kemih, konstipasi, dan status gizi. ISK pada anak perlu mendapatkan perhatian serius karena ISK dapat menyebabkan komplikasi yang berbahaya jika tidak ditangani dengan baik. Tujuan: Mengetahui Faktor Risiko Kejadian Infeksi Saluran Kemih (ISK) pada Anak di RSUD Dr. Wahidi Sudirohusodo Makassar. Metode Penelitian: Menggunakan metode observasioanl deskriptif dengan pengambilan data rekam medis di RSUD Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar untuk Mengetahui Faktor Risiko Kejadian Infeksi Saluran Kemih (ISK) pada Anak di RSUD Dr. Wahidi Sudirohusodo Makassar periode Januari 2022 Desember 2023. Hasil: Jumlah sampel pada penelitian ini adalah sebanyak 103 pasien. Kelompok usia < 5 tahun sebanyak 47 pasien (46%) yang paling banyak menderita ISK, jenis kelamin perempuan sebanyak 64 pasien (62%), kelainan anatomi sebanyak 1 pasien (1%) dan yang tidak terdapat kelainan anatomi sebanyak 102 pasien (99%), konstipasi kronis ada sebanyak 27 pasien (26%) dan tidak mengalami konstipasi kronis sebanyak 76 pasien (74%), status gizi yaitu untuk gizi baik sebanyak 48 pasien (47%) dan gizi buruk sebanyak 55 pasien (53%). Kesimpulan: Insiden Penyakit Infeksi Saluran Kemih (ISK) pada Anak di RSUD Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar Periode Januari 2022 – Desember 2023 adalah sebanyak 103 pasien. Usia, jenis kelamin, kelainan anatomi, konstipasi kronis, dan status gizi merupakan faktor risiko signifikan yang dapat menyebabkan terjadinya ISK pada anak.