PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PEMENANG LELANG ATAS OBJEK HAK TANGGUNGAN YANG DIGUGAT OLEH AHLI WARIS

TIFANI RINI (B022211036). PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PEMENANG LELANG ATAS OBJEK HAK TANGGUNGAN YANG DIGUGAT OLEH AHLI WARIS. Dibimbing oleh Hasbir Paserangi dan Oky Deviany.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hak yang dimiliki oleh ahli waris atas objek yang diikat hak tanggungan berdasarkan perjanjian kredit oleh pewaris, guna memberikan kepastian hukum bagi pemenang lelang, dan perlindungan hukum yang dimiliki oleh pemenang lelang hak tanggungan.
Penelitian ini adalah penelitian normatif. Pendekatan yang dipakai adalah pendekatan perundang-undangan dan konseptual. Bahan hukum yang digunakan adalah bahan hukum primer dan sekunder, yang dikumpulkan melalui studi pustaka. Bahan hukum yang diperoleh selanjutnya dianalisis secara kualitatif dan dideskripsikan.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa (1) Apabila harta warisan yang diwariskan kepada ahli waris dalam kondisi dijaminkan dan terikat hak tanggungan di Bank oleh pewaris semasa hidupnya, maka kewajiban dari ahli waris adalah melunasi seluruh kewajiban pewaris. Namun apabila ahli waris tidak bersedia untuk melunasi kewajiban pewaris, maka Bank memiliki hak preferen untuk melakukan penjualan harta waris yang sebelumnya dijaminkan ke bank untuk dilakukan lelang hak tanggungan, terlebih apabila dalam perjanjian kredit pewaris tidak melakukan perlindungan dengan asuransi jiwa. (2) Pemenang lelang sering menghadapi gugatan pembatalan lelang yang menimbulkan ketidakpastian hukum. Meskipun Vendu Reglement dan Peraturan Menteri Keuangan memberikan beberapa perlindungan hukum, namun tanggung jawab pejabat lelang dan kebenaran objek lelang masih belum terjamin. Pembeli lelang sering kali tidak mendapatkan perlindungan hukum yang memadai, terutama dalam hal gugatan terkait objek lelang. Oleh karena itu, perlindungan hukum yang kuat dan jelas diperlukan untuk menjamin hak-hak pembeli lelang yang beriktikad baik dalam memperoleh dan menguasai objek lelang secara sah