Karakteristik Penderita Kanker Serviks di Rumah Sakit Universitas Hasanuddin Periode Tahun 2023 = Characteristics of Cervical Cancer Patients at Hasanuddin University Hospital for the Period 2023

Latar belakang. Kanker serviks merupakan kanker ginekologi tersering dan menjadi salah satu masalah utama dalam kesehatan reproduksi wanita. Beberapa penelitian menggambarkan tingginya angka kejadian kanker serviks di Indonesia termasuk di Kota Makassar, tetapi data terbaru mengenai kejadian kanker serviks sepanjang tahun 2023 di Rumah Sakit Universitas Hasanuddin masih belum diketahui. Tujuan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik penderita kanker serviks di Rumah Sakit Universitas Hasanuddin periode tahun 2023. Metode. Penelitian ini merupakan observasional deskriptif, dengan menggunakan data sekunder dari rekam medik penderita kanker serviks di Rumah Sakit Universitas Hasanuddin sepanjang tahun 2023 yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Data kemudian diolah menggunakan Ms. Excel lalu disajikan dalam bentuk tabel dan narasi. Hasil: Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat 454 kasus kanker serviks di Rumah Sakit Universitas Hasanuddin sepanjang tahun 2023. Selanjutnya, yang memenuhi kriteria penelitian dan dapat dijadikan sampel sebanyak 120 orang. Kesimpulan: Dari hasil penelitian ini diperoleh informasi bahwa berdasarkan karakteristik penderita kanker serviks, mayoritas berada pada kelompok usia 40–50 tahun sebanyak 50 orang (41,7%), tingkat pendidikan terbanyak adalah lulusan SMA sebanyak 59 orang (49,2%), dan pekerjaan paling dominan adalah IRT sebanyak 91 orang (75,8%). Dari status pernikahan, mayoritas penderita adalah yang sudah menikah sebanyak 99 orang (82,5%), sedangkan berdasarkan jumlah paritas, kelompok multipara mendominasi dengan 98 orang (81,6%). Riwayat penggunaan kontrasepsi hormonal tercatat pada 77 orang (64,2%). Selain itu, sebagian besar kasus berada pada stadium lanjut sebanyak 118 orang (98,4%), dan metode penanganan paling banyak dilakukan adalah kombinasi kemoterapi dan radioterapi pada 51 orang (42,5%).