Hubungan Penyakit Glaukoma Terhadap Kualitas Hidup Penderita di RSUP. Universitas Hasanuddin Tahun 2024 = The Relationship Between Glaucoma and the Quality of Life of Patients at Hasanuddin University Hospital in 2024

Latar Belakang. Glaukoma, sebagai salah satu penyakit mata membutakan yang tidak dapat disembuhkan di dunia, telah menimbulkan beban sosial dan ekonomi keluarga yang sangat besar. Glaukoma adalah sekelompok kelainan yang ciri umumnya adalah degenerasi progresif saraf optik, dengan hilangnya sel ganglion retina, penipisan lapisan serabut saraf retina, dan meningkatnya penggalian diskus optikus. Hilangnya sensitivitas lapang pandang merupakan ciri khas pada pasien dengan glaukoma. Hilangnya lapang pandang dapat menimbulkan ancaman signifikan terhadap fungsi dan kualitas hidup pasien sehari-hari. Pada akhirnya ketika glaukoma memburuk, kehilangan lapang pandang binokular yang lebih parah akan berdampak pada legalitas mengemudi dan membatasi mobilitas dan kepercayaan diri. Tujuan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan antara jenis glaukoma, durasi penyakit glaukoma, dan lapangan pandang dengan kualitas hidup mereka di RSUP Universitas Hasanuddin. Dalam upaya meningkatkan kualitas hidup pasien, pemahaman mendalam tentang faktor-faktor yang memengaruhi kualitas hidup menjadi sangat penting. Metode. Penelitian ini menggunakan metode analitik observasional dengan desain cross-sectional. Penelitian dilaksanakan di RSUP. Universitas Hasanuddin dengan total sampel berdasarkan rumus lameshow ialah 35 pasien. Hasil. Hasil analisis memperlihatkan ada hubungan pada variabel visus, jenis glaukoma, durasi penyakit dan lapangan pandang dengan kualitas hidup penderita glaukoma. Kondisi itu karena sesudah dilaksanakan uji statistik spearman memperlihatkan significance value p-value pada α = 0,05. Nilai p < α yang memperlihatkan hasil Ho ditolak yang mempunyai arti ada hubungan pada durasi penyakit glaukoma dengan kualitas hidup penderita glaukoma di RSUP. Kesimpulan. Penelitian ini menemukan bahwa glaukoma memiliki hubungan yang signifikan terhadap kualitas hidup pasien, terutama pada aspek penglihatan dan kemampuan menjalani aktivitas sehari-hari.