KARAKTERISTIK PENDERITA TUBERKULOSIS PARU DI POLI ANAK RSPTN UNIVERSITAS HASANUDDIN TAHUN 2021-2023

Latar Belakang: Tuberkulosis (TBC) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis dan dapat menyerang berbagai bagian tubuh, tidak hanya paru-paru. TBC masih menjadi masalah kesehatan masyarakat global, dengan estimasi 10,6 juta kasus di seluruh dunia, termasuk sekitar 1,2 juta anak yang terinfeksi. Di Indonesia, TBC merupakan salah satu beban terbesar dengan 1.060.000 kasus, dan TBC anak usia <15 tahun tercatat sebanyak 110.881 kasus pada tahun 2022, sekitar 15,3% dari total kasus TBC di Indonesia. Angka pengobatan dan cakupan terapi pencegahan TBC (TPT) anak di Indonesia masih rendah, dengan capaian yang bervariasi antarprovinsi. Meskipun anak bukan sumber penularan utama, TBC pada anak tetap menjadi fokus penting dalam penanggulangan TBC, karena anak, terutama usia bayi dan balita, berisiko tinggi mengalami infeksi berat yang dapat menyebabkan kematian atau disabilitas. Diagnosis TBC pada anak seringkali sulit dilakukan karena kesulitan pengambilan sampel dahak dan hasil yang sering negatif, sehingga diagnosis sering kali didasarkan pada gejala klinis. Hal ini berpotensi menyebabkan over-diagnosis atau under-diagnosis, yang memperburuk upaya pengendalian TBC pada anak. Penanganan yang tepat dan program pencegahan yang lebih baik sangat diperlukan untuk mengurangi dampak TBC pada kelompok usia anak.
Tujuan: Penelitian ini bertujuan mengetahui .
Metode Penelitian: Penelitian ini merupakan penelitian observasional deskriptif. Data diambil dari rekam medis pasien TB paru anak di RSPTN Universitas Hasanuddin tahun 2021-2023. Analisis dilakukan menggunakan statistik deskriptif dan disajikan dalam bentuk tabel.
Hasil dan Pembahasan: Penelitian ini melibatkan 36 orang yang mayoritas berusia 1-5 tahun. Jumlah pasien laki-laki (58,3%) dan perempuan (41,7%). Tuberkulosis
karakteristik penderita TB paru yang
vi
meliputi usia, jenis kelamin, status imunisasi vaksin BCG, riwayat kontak dengan penderita TB paru lain, sistem skoring TB anak, dan status gizi di poli anak RSPTN
Universitas Hasanuddin tahun 2021-2023
paru anak lebih sering dialami oleh anak yang sudah diimunisasi yaitu sebanyak 30 anak (83,3%) dan anak yang mempunyai riwayat kontak yaitu sebanyak 20 anak (55,6%). Berdasarkan karakteristik skoring TB 19 penderita yang hasil uji tuberkulinnya positif (52,8%), penderita yang mengalami demam berjumlah 23 anak (63,9%), penderita yang mengalami batuk terdapat 34 anak (94,4%), penderita yang mengalami pembesaran pada kelenjar limfe terdapat 19 anak (52,8%), pada pembesaran tulang didapati 2 anak (5,6%), dan penderita yang menjalani foto rontgen paru dan hasilnya menunjukkan sugestif tuberculosis paru ada 19 anak (52.8%).
Kesimpulan: Penelitian ini melibatkan 36 anak, mayoritas berusia antara 1-5 tahun, dengan komposisi laki-laki lebih banyak dibandingkan perempuan. Tuberkulosis paru lebih sering dialami oleh anak yang telah diimunisasi dan yang memiliki riwayat kontak dengan penderita TB. Berdasarkan skoring TB, sebagian besar penderita menunjukkan hasil uji tuberkulin positif, dengan gejala batuk sebagai yang paling umum ditemukan, diikuti demam dan pembesaran kelenjar limfe. Pembesaran tulang hanya ditemukan pada sebagian kecil anak, sementara hampir setengah dari anak
yang menjalani foto rontgen paru menunjukkan hasil sugestif tuberculosis paru.

ABSTRACT
Background: Tuberculosis (TB) is a contagious disease caused by Mycobacterium tuberculosis and can affect various parts of the body, not just the lungs. TB remains a global public health issue, with an estimated 10.6 million cases worldwide, including approximately 1.2 million children infected. In Indonesia, TB is one of the largest burdens, with 1,060,000 cases, and TB in children under 15 years old accounted for 110,881 cases in 2022, about 15.3% of the total TB cases in the country. Treatment rates and the coverage of tuberculosis preventive therapy (TPT) for children in Indonesia remain low, with varying outcomes across provinces. Although children are not the main source of transmission, TB in children remains a critical focus in TB control efforts because children, especially infants and toddlers, are at high risk of developing severe infections that can lead to death or disability. Diagnosing TB in children is often challenging due to difficulties in obtaining sputum samples and the frequent negative results, so the diagnosis is often based on clinical symptoms. This can lead to over-diagnosis or under-diagnosis, which hampers TB control efforts in children. Proper management and better preventive programs are essential to reduce the impact of TB in the pediatric population.
Objectives: This study aims to determine the characteristics of pulmonary tuberculosis (TB) patients, including age, gender, BCG vaccination status, history of contact with other pulmonary TB patients, the TB scoring system for children, and nutritional status at the pediatric clinic of RSPTN Hasanuddin University from 2021
to 2023.
Method: This study is a descriptive observational research. Data were collected from the medical records of pediatric pulmonary tuberculosis (TB) patients at RSPTN
viii
Hasanuddin University from 2021 to 2023. The analysis used descriptive statistics and presented in tables.
Results and Discussion: This study involved 36 children, the majority of whom were aged 1-5 years. The number of male patients was 58.3%, while female patients accounted for 41.7%. Pulmonary tuberculosis in children was more commonly found in those who had been vaccinated, with 30 children (83.3%), and in those with a history of contact, with 20 children (55.6%). Based on the TB scoring characteristics, 19 patients (52.8%) had positive tuberculin test results, 23 children (63.9%) experienced fever, 34 children (94.4%) had a cough, 19 children (52.8%) had enlarged lymph nodes, 2 children (5.6%) had bone enlargement, and 19 children (52.8%) who underwent chest X-rays showed suggestive signs of pulmonary
tuberculosis.
Conclusion: This study involved 36 children, the majority of whom were aged 1-5 years, with a higher proportion of males compared to females. Pulmonary tuberculosis was more commonly found in children who had been vaccinated and those with a history of contact with TB patients. Based on the TB scoring, the majority of patients showed positive tuberculin test results, with cough being the most common symptom, followed by fever and enlarged lymph nodes. Bone enlargement was found in only a small number of children, while nearly half of the children who underwent chest X-rays showed suggestive signs of pulmonary tuberculosis.