Pengaruh Media Sosial Instagram terhadap Tingkat Pengetahuan tentang Bedah Plastik Rekonstruksi dan Estetika pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin Angkatan 2021 dan Mahasiswa Program Profesi Dokter (MPPD) Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin

Latar Belakang: Bedah plastik terdiri dari dua bidang utama, yaitu estetika dan rekonstruksi. Meskipun bedah plastik seringkali dipahami sebagai bidang yang berfokus pada kecantikan dan estetika fisik, seperti prosedur pembesaran payudara atau liposuction, dalam kenyataannya, bedah plastik juga memainkan peran penting dalam rekonstruksi tubuh misalnya akibat cacat lahir atau trauma. Namun, pemahaman masyarakat, khususnya mahasiswa kedokteran, mengenai perbedaan antara bedah plastik estetika dan rekonstruksi, serta cakupan bidang ini secara keseluruhan masih terbatas. Ketidakpahaman ini disebabkan oleh kurangnya paparan yang memadai selama masa pendidikan kedokteran dan keterbatasan materi kuliah mengenai bedah plastik rekonstruksi dan estetika. Salah satu solusi potensial untuk meningkatkan pengetahuan adalah dengan memanfaatkan media sosial sebagai sarana pembelajaran yang aktif. Dengan semakin banyaknya mahasiswa yang menggunakan platform seperti Instagram, media sosial ini dapat menjadi alat yang efektif untuk memperkenalkan dan meningkatkan kesadaran tentang bedah plastik rekonstruksi dan estetika.
Tujuan: Untuk mengetahui pengaruh media sosial Instagram terhadap tingkat pengetahuan tentang bedah plastik rekonstruksi dan estetika pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin Angkatan 2021 dan Mahasiswa Program Profesi Dokter (MPPD) Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin.
Metode Penelitian: Penelitian ini bersifat analitik deskriptif menggunakan metode pendekatan studi potong-lintang. Data diperoleh melalui penyebaran kuesioner secara online dengan jumlah sampel 136 orang. Data dianalisis menggunakan aplikasi SPSS.
Hasil dan Pembahasan: Dari penelitian ini didapatkan 71,8% mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin angkatan 2021 yang termasuk paham tentang kasus bedah plastik rekonstruksi dan estetika dan 78,9% dari mahasiswa yang paham tersebut terpapar informasi terkait bedah plastik melalui media sosial Instagram. Sementara itu, didapatkan 68,6% mahasiswa Program Profesi Dokter (MPPD) Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin yang termasuk paham tentang kasus bedah plastik rekonstruksi dan estetika dan 67,5% dari mahasiswa yang paham tersebut terpapar informasi terkait bedah plastik melalui media sosial Instagram. Hasil perhitungan uji statistik dengan menggunakan uji Fisher menunjukkan terdapat hubungan keterpaparan media sosial Instagram dengan tingkat pengetahuan tentang bedah plastik rekonstruksi dan estetika pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin angkatan 2021 (p value =0,044), di sisi lain uji Fisher menunjukkan tidak terdapat hubungan pada mahasiswa Program Profesi Dokter (MPPD) Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin (p value =1,00). Sehingga, media sosial Instagram dapat digunakan sebagai media pembelajaran untuk meningkatkan pengetahuan tentang bedah plastik rekonstruksi dan estetika.
Kesimpulan: Terdapat hubungan antara penggunaan media sosial Instagram dan tingkat pengetahuan mahasiswa tentang bedah plastik rekonstruksi dan estetika pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin angkatan 2021, tetapi tidak terdapat hubungan pada mahasiswa Program Profesi Dokter (MPPD) Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin.