HUBUNGAN INFEKSI SALURAN KEMIH DENGAN PENINGKATAN KADAR PSA PADA PASIEN PEMBESARAN PROSTAT JINAK DI RSUP DR. WAHIDIN SUDIROHUSODO MAKASSAR

Latar Belakang: Pembesaran prostat jinak atau Benign Prostate Hyperplasia (BPH) merupakan suatu kondisi proliferasi sel epitel dan stroma di zona transisional kelenjar prostat, yang sering dialami pria lanjut usia dan berkontribusi terhadap gejala gangguan saluran kemih bagian bawah atau Lower Urinary Tract Symptoms (LUTS). Prevalensi pembesaran prostat jinak meningkat seiring bertambahnya usia, terutama pada kelompok usia >70 tahun. Di Indonesia, terdapat peningkatan kasus yang signifikan dengan lebih dari 50.000 pasien menjalani operasi selama periode 2016-2020. Salah satu komplikasi dari pembesaran prostat jinak adalah infeksi saluran kemih. Infeksi Saluran Kemih (ISK) disebabkan oleh invasi mikroorganisme di sistem saluran kemih. Di Indonesia, menurut Departemen Kesehatan Republik Indonesia Tahun 2019 menunjukkan jumlah penderita ISK di Indonesia mencapai 90-100 kasus per 100.000 penduduk atau sekitar 180.000 kasus baru per-tahun. Pasien pembesaran prostat jinak yang disertai ISK dapat terjadi peningkatan kadar Prostate Specific Antigen (PSA) akibat inflamasi pada prostat maupun saluran kemih.
Tujuan: Untuk mengetahui hubungan infeksi saluran kemih dengan peningkatan kadar PSA pada pasien pembesaran prostat jinak di RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar Tahun 2022-2023.
Metode: Penelitian ini bersifat analitik observasional dengan desain cross sectional study dari data sekunder dengan total sampling.
Hasil: Berdasarkan hasil yang didapatkan dari Uji Mann Whitney didapatkan nilai p=0,815 (p>0,05).
Kesimpulan: Tidak terdapat hubungan antara infeksi saluran kemih dengan peningkatan kadar PSA pada pasien pembesaran prostat jinak.