Faktor-Faktor Risiko yang Berhubungan dengan Kejadian Sifilis di RSUD Lanto Dg. Pasewang Tahun 2022-2023


Hidayatullah, Muhammad Rizqi (2025) Faktor-Faktor Risiko yang Berhubungan dengan Kejadian Sifilis di RSUD Lanto Dg. Pasewang Tahun 2022-2023. Skripsi thesis, Universitas Hasanuddin Makassar.

[thumbnail of C011211034_skripsi_21-01-2025 bab 1-2.pdf] Text
C011211034_skripsi_21-01-2025 bab 1-2.pdf

Download (1MB)
[thumbnail of C011211034_skripsi_21-01-2025 cover1.jpg]
Preview
Image
C011211034_skripsi_21-01-2025 cover1.jpg

Download (265kB) | Preview
[thumbnail of C011211034_skripsi_21-01-2025 dp.pdf] Text
C011211034_skripsi_21-01-2025 dp.pdf

Download (363kB)
[thumbnail of C011211034_skripsi_21-01-2025.pdf] Text
C011211034_skripsi_21-01-2025.pdf

Download (2MB)

Abstract (Abstrak)

Latar Belakang. Sifilis adalah penyakit menular yang disebabkan oleh Treponema pallidum dan dapat ditularkan melalui hubungan seksual atau penularan vertikal pada kehamilan. Penyakit ini memiliki beberapa fase, mulai dari ulkus hingga gangguan kardiovaskular dan neurologis pada fase lanjut. Pada ibu hamil, sifilis dapat menyebabkan sifilis kongenital pada janin. Di Indonesia, termasuk di Kabupaten Jeneponto, kasus sifilis cukup signifikan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan faktor risiko terhadap kejadian sifilis di RSUD Lanto Dg. Pasewang Kabupaten Jeneponto. Tujuan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor risiko yang mempengaruhi kejadian sifilis di RSUD Lanto Dg. Pasewang Kabupaten Jeneponto tahun 2022-2023. Metode. Penelitian ini menggunakan pendekatan cross-sectional dengan total sampling. Data dianalisis menggunakan SPSS untuk mendeskripsikan karakteristik variabel, kemudian dilakukan uji chi-square untuk menganalisis hubungan antar variabel. Hasil. Dari 56 pasien sifilis, kelompok usia 15-25 tahun tercatat 21 kasus (37,50%), namun tanpa hubungan bermakna dengan kejadian sifilis (p=0,065 > 0,05). Laki-laki mendominasi dengan 41 kasus (73,21%), tanpa hubungan bermakna (p=0,633 > 0,05). Pendidikan rendah tercatat 27 kasus (48,21%) dan ada hubungan bermakna (p=0,021 < 0,05). Status menikah ada 32 kasus (57,14%), namun tanpa hubungan bermakna (p=0,291 > 0,05). Pasien dengan riwayat PIMS tercatat 23 kasus (41,07%), yang menunjukkan hubungan bermakna dengan kejadian sifilis (p=0,001 < 0,05). Kesimpulan. Faktor tingkat pendidikan dan riwayat infeksi menular seksual memiliki hubungan bermakna dengan kejadian sifilis, sementara usia, jenis kelamin, dan status pernikahan tidak menunjukkan hubungan yang signifikan.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Subjects: R Medicine > R Medicine (General)
Divisions (Program Studi): Fakultas Kedokteran > Pendidikan Dokter
Depositing User: Unnamed user with username pkl2
Date Deposited: 13 Mar 2025 04:18
Last Modified: 13 Mar 2025 04:18
URI: http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/43400

Actions (login required)

View Item
View Item