penelitian tentang Analisis Kapasitas dan Prospek Pengembangan Terminal Penumpang Angkutan Darat di Kota Majene – Sulawesi Barat.

SYAHRIMAYANI (2007), penelitian tentang Analisis Kapasitas dan Prospek Pengembangan Terminal Penumpang Angkutan Darat di Kota Majene – Sulawesi Barat. (dibimbing oleh M. Yamin Jinca dan M. Ramli Rahim)
Penelitian ini bertujuan menganalisis (1) seberapa besar kapasitas dan tingkat pemanfaatan terminal penumpang angkutan darat di Kota Majene saat ini, (2) mengidentifikasi faktor-faktor yang berpengaruh terhadap pengembangan terminal pada jangka menengah, dan (3) merumuskan prospek pengembangan terminal penumpang angkutan darat kota Majene. Penelitian ini difokuskan pada terminal pembantu yang berada di Kecamatan Banggae, Kelurahan Pangali-ali. Jenis penelitian ini adalah penelitian diskriptif analisis dengan metode pengambilan sampel dengan sistem accidental sampling, sehingga jumlah sampel 95 orang. Teknik analisis dilakukan secara kulitatif dan kuantitatif, untuk kapasitas terminal dengan analisis teknis kapasitas, untuk faktor yang berpengaruh terhadap pengembangan terminal digunakan analisis regresi linear berganda dan untuk prospek pengembangan terminal digunakan analisis SWOT.
Hasil penelitian untuk kapasitas terminal bahwa secara kualitatif terminal di Kota Majene masih dimanfaatkan oleh masyarakat untuk aktifitas sehari-hari dan secara kuantitatif kapasitas area terminal keseluruhan adalah 3.270.088 kendaraan/tahun dengan tingkat pemanfaatan terminal hanya 2,53% selain itu kebutuhan luas atau panjang tempat parkir terminal yaitu 47,5 m. Untuk faktor yang berpengaruh terhadap pengembangan terminal, ditemukan secara parsial atau simultan faktor jumlah penduduk (X1), PDRB (X2), arus penumpang (X3) dan arus kendaraan (X4) berpengaruh secara signifikan dan cukup kuat dalam pengembangan terminal sebesar 0,891. Untuk prospek pengembangan terminal baik secara kualitatif dan kuantitatif berdasarkan analisis SWOT diperoleh bahwa pengembangan terminal sebaiknya melalui relokasi, didukung dengan penambahan sarana dan prasarana utama dan pendukung terminal guna memberikan pelayanan secara optimal, selain itu penertiban arus lalu lintas, terminal bayangan, pembangunan halte dan pemberlakuan trayek serta regulasi yang tegas sangat diperlu kan guna menciptakan sistem transportasi yang kondusif.