Analisis Nilai Spektral Simplisia Temulawak (Curcuma zanthorrhiza Robx.) Yang Diblanching Melalui Proses Pengeringan = Spectral Value Analysis of Simplicia Temulawak (Curcuma zanthorrhiza Robx.) with Blanching Treatment Through Drying Process.


Karfillah, Karfillah (2024) Analisis Nilai Spektral Simplisia Temulawak (Curcuma zanthorrhiza Robx.) Yang Diblanching Melalui Proses Pengeringan = Spectral Value Analysis of Simplicia Temulawak (Curcuma zanthorrhiza Robx.) with Blanching Treatment Through Drying Process. Skripsi thesis, Universitas Hasanuddin.

[thumbnail of G041201003_skripsi_05-08-2024 bab I-II.pdf] Text
G041201003_skripsi_05-08-2024 bab I-II.pdf

Download (1MB)
[thumbnail of G041201003_skripsi_05-08-2024 cover1.jpg]
Preview
Image
G041201003_skripsi_05-08-2024 cover1.jpg

Download (226kB) | Preview
[thumbnail of G041201003_skripsi_05-08-2024 dp.pdf] Text
G041201003_skripsi_05-08-2024 dp.pdf

Download (934kB)
[thumbnail of G041201003_skripsi_05-08-2024.pdf] Text
G041201003_skripsi_05-08-2024.pdf
Restricted to Repository staff only until 14 February 2027.

Download (2MB)

Abstract (Abstrak)

Latar belakang. Temulawak berupa tanaman yang mengandung minyak atsiri yang dapat memiliki banyak manfaat bagi kesehatan maupun kecantikan. Cara pemanfaatan temulawak yaitu dengan membuat simplisia temulawak. Proses pembuatan simplisia ada dasarnya melibatkan tiga tahap utama, yaitu pencucian, pengecilan ukuran dan pengeringan. Pada simplisia temulawak, kadar airnya
merupakan parameter penting untuk menentukan kualitasnya. Kadar air optimum untuk simplisia temulawak, seperti yang ditentukan oleh Departemen Kesehatan Republik Indonesia (Depkes RI) pada tahun 1979, adalah maksimal 12%. Salah satu alternatif terbaik dalam penentuan kualitas mutu dalam bentuk teknologi pengukuran non-destruktif yang memungkinkan pengukuran kadar air buah dengan cepat, akurat dan tanpa merusak sampel yaitu Spektroskopi Ultraviolet Visible Near Infrared (UV
Vis-NIR). Tujuan. Tujuan penelitian ini adalah mempelajari panjang gelombang, nilai absorban dan transmitan dan hubungannya dengan kualitas mutu pada temulawak serta mengetahui pengaruh perlakuan blanching dalam mempertahankan kualitas mutu pada simplisia temulawak. Metode. Perlakuan yang digunakan pada temulawal yaitu tanpa blanching (kontrol) dan perlakuan blanching dengan variasi waktu 15 menit, 30 menit dan 45 menit. Kemudian, dilakukan pengeringan dengan suhu 60 ℃ sampai kadar air di bawah 12 % dan mengambilan data spektral sebelum dan setelah
dikeringkan. Hasil. Hasil yang diperoleh yaitu perlakuan blanching yang diberikan memberikan pengaruh dalam mempertahankan kualitas temulawak pada parameter kadar air, laju pengeringan, moisture ratio, warna, antioksidan dan cenderung sesuai dengan dugaan yang diperoleh pada nilai spektral yang didapatkan. Kesimpulan. Perlakuan berupa blanching yang diberikan pada sampel memberikan pengaruh terhadap kualitas simplisia temulawak selama proses pengeringan.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Uncontrolled Keywords: blanching, pengeringan, temulawak, spektrometer
Subjects: S Agriculture > S Agriculture (General)
Divisions (Program Studi): Fakultas Pertanian > Keteknikan Pertanian
Depositing User: Unnamed user with username pkl2
Date Deposited: 10 Mar 2025 01:40
Last Modified: 10 Mar 2025 01:40
URI: http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/43241

Actions (login required)

View Item
View Item